TRIBUNNEWS.COM – Ratusan ribu mahasiswa universitas di Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir berkemah atau berdemonstrasi di depan kampusnya.
Langkah ini untuk mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza yang dilanda perang.
Mereka juga menuntut pemutusan hubungan dengan pihak atau perusahaan yang terlibat dengan Israel.
Kamp Dukungan Mahasiswa Gaza di Universitas Columbia, New York, telah menjadi katalis lain bagi protes di kampus-kampus di seluruh negeri.
Belakangan ini juga terjadi protes di universitas-universitas di luar Amerika Serikat, termasuk Inggris.
Seperti dilansir The New Arab, di bawah ini adalah daftar negara di dunia yang mahasiswanya menyerukan diakhirinya perang dan memutuskan hubungan dengan Israel. Demonstrasi di Universitas Columbia (Instagram/nina_berman), Prancis
Mahasiswa Sciences Po memprotes perang di Gaza dan krisis kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung.
Pemimpin Paris Ile-de-France Valerie Pecresse mengancam akan memotong dana untuk Sciences Po setelah menuduh sayap kanan menyebarkan kebencian anti-Semit.
Namun, Menteri Pendidikan Tinggi Sylvie Retailleau kemudian mengatakan pemerintah Prancis tidak berencana menghentikan pendanaan Sciences Po.
Ia menambahkan, tidak ada tuduhan anti-Semitisme dan tidak ada kekerasan yang dilakukan selama demonstrasi.
Universitas bergengsi Perancis akan mengadakan debat di balai kota pada hari Kamis dalam upaya untuk meredakan ketegangan setelah negosiasi antara pejabat universitas dan mahasiswa.
Para pengunjuk rasa yang marah atas perang di Gaza juga menyerang Universitas Sorbonne di Paris dan menutup universitas tersebut. Bahasa inggris
Aktivis mahasiswa pro-Palestina melakukan protes di universitas-universitas di beberapa kota di Inggris untuk memprotes perang di Gaza.
New Arab melaporkan pada Rabu (5/1/2024) bahwa mahasiswa yang belajar di lima universitas bergengsi Inggris, termasuk Sheffield, Leeds, Manchester dan Newcastle, telah membentuk kamp sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Cabang lain juga diharapkan mengikuti langkah yang sama.
Mahasiswa di Goldsmiths University of London telah menempati kampus selama berminggu-minggu.
Sementara itu, University College London (UCL) terus memprotes perang di Gaza, termasuk pendudukan kampus selama 34 hari. Australia
Ada protes mahasiswa di tujuh universitas Australia, termasuk Sydney, Melbourne, Adelaide dan Perth.
Universitas Queensland telah menyatakan dalam pernyataannya bahwa mereka berkomitmen terhadap kebebasan berekspresi.
Meski demikian, pihak universitas berharap para pengunjuk rasa tidak menghambat aktivitas akademik yang sedang berjalan. Libanon
Ratusan mahasiswa dari American University of Beirut (AUB) yang bergengsi juga berdemonstrasi mendukung Gaza.
Mahasiswa lain juga terlihat memegang spanduk solidaritas dengan Lebanon selatan, tempat Israel dan Hizbullah Lebanon bertempur hampir setiap hari sejak Oktober, AFP melaporkan.
Di Lebanon, setidaknya 385 orang tewas dalam kekerasan lintas-perbatasan selama berbulan-bulan, sebagian besar dari mereka adalah militan, namun juga 73 warga sipil. Yordania
Yordania telah meningkatkan solidaritasnya dengan Palestina di universitas-universitas seperti Universitas Teknik Al-Hussain.
Namun banyak mahasiswa yang ditangkap.
The New Arab melaporkan bahwa dosen dan staf di Universitas Yordania juga berpartisipasi, serta puluhan akademisi.
Para cendekiawan Yordania juga mengeluarkan pernyataan solidaritas terhadap mahasiswa dan cendekiawan Amerika yang ditandatangani oleh lebih dari 100 profesor.
Universitas dunia lainnya yang memprotes dan mendukung kubu Palestina:
Universitas Amerika – Kairo, Mesir
Universitas Al-Nahrain – Irak
Universitas Arab Beirut – Lebanon
IPSI – Institut Ilmu Pers dan Informasi –
Itu | Universitas Teknik Istanbul – Turki
Universitas Jawaharlal Nehru – India
Universitas Kuwait-Kuwait
Universitas McGill – Kanada
NYU Berlin – Jerman
NYU Buenos Aires – Argentina
Universitas Selçuk – Turki
Universitas Alberta – Kanada
Universitas British Columbia – Kanada
UQAM | Universitas Quebec di Montreal – Kanada
Universitas Tokyo-Jepang
Universitas Valencia – Spanyol
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)