Tur Timur Tengah Lagi, Menlu AS Bakal Sambangi Israel dan Yordania usai Kunjungan ke Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken kembali melakukan kunjungan ke Timur Tengah.

Sebelum berangkat ke Timur Tengah, Blinken baru akan mengunjungi Irlandia setelah meninggalkan Arab Saudi.

Jadi Blinken mengunjungi Israel dan kemudian Yordania.

Kunjungan ke Timur Tengah ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.

Perjalanan Blinken berlanjut hingga Rabu (1/5/2024) mendatang, dikutip Al Arabiya.

Pengumuman dinas luar negeri Blinken muncul setelah Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas situasi perang di Gaza melalui telepon.

Mesir, Qatar dan Amerika Serikat berusaha menengahi gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.

Namun sejauh ini, belum ada kejelasan dan tekanan masyarakat untuk melakukan perundingan gencatan senjata semakin meningkat.

Biden menyatakan keprihatinannya atas rencana melancarkan serangan darat ke kota Rafah di Gaza, rumah bagi 1,3 juta warga Palestina yang diusir dari Israel utara.

Departemen Luar Negeri AS tetap bungkam dan tidak memberikan rincian mengenai kunjungan ke Israel atau Yordania tersebut. Perjalanan Blinken ke Arab Saudi

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis menjelang kunjungan Blinken ke Arab Saudi bahwa Blinken akan mengupayakan gencatan senjata.

Chris Van Hollen dari Partai Demokrat mempertanyakan apakah pemerintahan Biden telah menilai dengan tepat kepatuhan Israel terhadap hukum internasional, lapor Reuters, dan menambahkan bahwa beberapa pejabat senior AS tidak melihat komitmen negara tersebut sebagai hal yang kredibel.

Laporan Reuters menemukan bahwa beberapa pejabat senior Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Anthony Blinken bahwa mereka tidak menganggap komitmen Israel terhadap penggunaan senjata AS berdasarkan hukum humaniter internasional sebagai hal yang “kredibel atau kredibel”.

Setelah tur Timur Tengah, Blinken dijadwalkan melapor ke Kongres pada 8 Mei mengenai jaminan Israel.

Menurut catatan internal Departemen Luar Negeri, beberapa pejabat pemerintah menganggap pernyataan Israel tidak dapat dipercaya, dengan alasan tindakan militer yang menimbulkan pertanyaan tentang pelanggaran hukum kemanusiaan internasional. Jumlah korban tewas dalam perang antara Israel dan Hamas beberapa jam terakhir

Korban tewas dalam serangan terbaru Israel di Gaza telah mencapai 22 orang.

Al Jazeera melaporkan gelombang serangan Israel di Jalur Gaza dalam beberapa jam terakhir.

“Sedikitnya 22 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas,” lapor Wafa.

Rincian jumlah korban tewas sejauh ini: Empat orang tewas dalam serangan di rumah keluarga al-Khatib di distrik Janina Rafah. Enam orang tewas dalam serangan terhadap rumah keluarga Al-Khawajat di kamp Shabora di Rafah. Lima orang tewas dalam serangan terhadap keluarga Abu Taha di Rafah. Lima orang tewas dalam serangan di rumah keluarga Tartori di Gaza. Dua orang tewas dalam serangan terhadap rumah keluarga Hijazi di lingkungan Sabra di Kota Gaza. Pekerja UNRWA yang kehilangan kedua kakinya tiba di Qatar untuk mendapatkan perawatan

Seorang anggota staf UNRWA dan seorang jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat ledakan bom di Gaza utara telah tiba di Qatar untuk mendapatkan perawatan.

Ketua UNRWA Philip Lazzarini mengatakan Abdullah “secara ajaib selamat” dari luka-lukanya namun kemudian dibawa ke rumah sakit al-Shifa di mana dia “menyaksikan kengerian pengepungan dua minggu oleh tentara Israel”.

Presiden UNRWA berterima kasih kepada Menteri Kerjasama Internasional Qatar, Lolwa Alkhater, dan Kementerian Luar Negeri karena membantu Abdullah “menyelamatkan nyawa yang sangat dia butuhkan”.

PBB mengatakan 180 pekerja UNRWA telah tewas dan banyak lagi yang terluka parah di Gaza sejak Oktober.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *