Wasit AFC Kembali ‘Kalahkan’ Timnas Indonesia

TRIBUNNEWS.COM — Timnas U-23 Indonesia kalah 0-2 dari Uzbekistan pada semifinal Piala Asia U-23, Senin (29/4/29/4/29) di Stadion Abdullah Bin Khalifa, Doha. 2024) malam WIB.

Pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai banyak keputusan wasit VAR di Thailand yang dinilai merugikan timnas Indonesia. Wasit VAR yang sama memberikan keputusan kontroversial pada pertandingan Indonesia kontra Qatar.

Statistik menunjukkan Uzbekistan menguasai bola dengan persentase 62 persen. Selain itu, ia mencatatkan 28 tembakan tepat sasaran dan empat tembakan tepat sasaran. Apalagi banyak tembakan yang membentur tiang gawang Indonesia.

Namun Indonesia menolak meski ada tekanan dari Uzbekistan. Sayangnya, keputusan wasit VAR asal Thailand, Sivakorn Pu Udom, kembali merugikan Indonesia. Pertama, jika ada kemungkinan penalti atas pelanggaran terhadap Witan Suleiman, maka tendangan bebas tersebut dianulir.

Tim Merah Putih pun merayakan gol Muhammad Ferrari pada menit ke-62. Namun wasit Shen Yinhao menganulir gol lainnya setelah rekaman VAR menunjukkan Ramdhan Sananta sedikit offside dari sudut tertentu.

Shivkorn mengira kaki Sananta offside. Mental pemain kami agak tertekan karena keputusan itu karena tidak menyangka gol Ferrari dianulir VAR, kata Akmal saat dihubungi, Senin (29/4/2019). 2024).

Kemudian, pada menit ke-68, Uzbekistan unggul berkat gol Norchev saat menyelesaikan umpan silang Muhammadkodir Hamraliev. Pada menit ke-84, Rizki Ridho langsung dikeluarkan dari lapangan dengan kartu merah sehingga memaksa Indonesia bermain dengan 10 pemain.

Ini merupakan keputusan VAR lainnya yang merugikan Indonesia. Sebab, pada tayangan ulang, Rizky Ridho lebih dulu menyentuh bola sambil menyapu ancaman, namun tendangannya membuat lawan berlari ke arahnya.

Beberapa saat kemudian, Pratama Arhan memperbesar keunggulan Uzbekistan melalui gol bunuh diri dari situasi kisruh yang diciptakan pemain Uzbekistan. “Kalau dilihat dari gol-golnya, kita lihat gol-gol itu dicetak oleh pemain pengganti. Artinya, Uzbekistan sangat efektif dalam menciptakan pemain pengganti,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *