TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) melakukan transplantasi hati pada pasien lansia penderita kanker, Jumat (19/4/2024) lalu. Seorang pasien laki-laki berusia 54 tahun menderita sirosis hati dan kanker hati.
Ia menerima donor hati dari saudara laki-laki pasien yang berusia 55 tahun. Ketua Kelompok Transplantasi Hati dari RSCM Prof. Hanifah Oswari mengakui transplantasi hati tidaklah mudah.
Persiapan prosedurnya sangat panjang, mulai dari persiapan pasien penerima atau donor hingga penyedia layanan kesehatan. “Ada proses untuk menilai apakah donor benar-benar berada pada posisi yang baik dan bukan pada posisi yang tidak bisa mengambil keputusan. Oleh karena itu, ada kelompok advokasi yang mengkaji apakah donor tersebut harus menjadi donor dan tidak ada aksi beli dan jual. proses penjualan di sini,” jelasnya, Senin (22/4/2024).
Proses operasinya mencakup banyak prosedur ilmiah, dokter spesialis, dan berada di bawah pengawasan Prof. Seisuke Sakamoto dari Pusat Nasional Kesehatan dan Perkembangan Anak (NCCHD), Jepang.
Usai operasi, Prof. Hanifah meyakinkan, kondisi pasien dalam keadaan stabil dan perkembangan kondisi kesehatan pasien dan pendonor akan terus dipantau.
Hal ini untuk memastikan pasien dalam keadaan sehat setelah operasi dan dapat hidup lebih lama, artinya tidak hanya satu tahun, melainkan 5 hingga 10 tahun atau lebih.
“Kami evaluasi tingkat keberhasilannya dari satu tahun, bagaimana kelangsungan hidup setelah transfer. Saat ini, tingkat kelangsungan hidup satu tahun transplantasi hati di RSCM sudah mencapai 82 persen,” ujarnya.
Keberhasilan ini setara dengan keberhasilan rumah sakit lain di Asia seperti Jepang dan Singapura.
Di saat yang sama, RSCM sebagai lembaga transplantasi hati nasional juga terus mendukung rumah sakit setempat agar mampu melakukan transplantasi hati.
“Kami juga mempunyai tugas untuk mendukung rumah sakit lain di Indonesia agar transplantasi hati dan ginjal tidak hanya ada di RSCM saja, tapi rumah sakit lain di daerah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas,” kata Prof. Hanifa.
Transplantasi hati ini merupakan yang ke-89 sejak operasi hati pertama dilakukan pada tahun 2010. Transplantasi tersebut melibatkan 79 pasien anak dan 10 pasien lanjut usia.