TRIBUNNEWS.COM – Presiden Iran Ebrahim Raisi akan mengakhiri Israel jika menyerang negaranya lagi.
Pernyataan Raizi tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan cendekiawan dan tokoh budaya Pakistan di kota Punjab.
Raisi mengatakan dia tidak akan bermain jika Israel melancarkan serangan lagi ke Iran.
Bahkan, Raisi mengaku tidak tahu apakah Israel akan selamat jika Iran melancarkan serangan balasan.
Situasi akan berubah jika rezim Zionis kembali melakukan kesalahan dan menyerang tanah suci Iran, kata Raisi yang dikutip IRNA.
“Belum jelas apakah aturan ini akan bertahan lama,” tegasnya.
Raizi menekankan bahwa Iran “menghukum” Israel atas serangan terhadap konsulat Iran di Suriah awal bulan ini.
Selain mengancam Israel, Raisi mengkritik Barat karena mendukung genosida Israel di Jalur Gaza meski mengaku melindungi hak asasi manusia.
“Saat ini Amerika dan negara-negara Barat adalah pelanggar hak asasi manusia terbesar dan klaim mereka untuk melindungi hak asasi manusia adalah kosong,” katanya. Teheran selamat dari serangan Israel
Teheran meremehkan serangan Israel pada 19 April 2024.
Hal ini menunjukkan bahwa Iran tidak mempunyai rencana untuk membalas.
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan drone tersebut, yang menurut sumber-sumber Israel diluncurkan terhadap kota Isfahan, adalah sebuah “drone mini” dan tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.
Terbatasnya ruang lingkup serangan dan respons Iran yang tidak bersuara menunjukkan keberhasilan upaya para diplomat untuk menghindari perang habis-habisan menyusul serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel.
Media dan pejabat Iran menggambarkan jumlah ledakan yang lebih kecil, yang menurut mereka disebabkan oleh pertahanan udara yang menyerang tiga drone di Isfahan, Iran tengah.
Mereka menyebut insiden tersebut sebagai serangan oleh “penjajah”, bukan Israel, sehingga tidak diperlukan tindakan balasan.
Seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Israel tidak memiliki rencana untuk menanggapi insiden tersebut.
“Tidak ada sumber asing yang dikonfirmasi dalam insiden ini. Kami belum menerima serangan eksternal apa pun, hal ini sedang dibahas mengenai peretasan, bukan serangan,” kata pejabat itu.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian juga berhati-hati dalam memberikan komentarnya kepada perwakilan negara-negara Muslim di New York.
“Media yang mendukung rezim Zionis (Israel) berusaha mati-matian untuk meraih kemenangan dari kekalahan mereka, dan drone kecil yang ditembak jatuh tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa,” katanya.
Israel tidak mengatakan apa pun mengenai insiden tersebut dan sekutunya Washington menolak untuk campur tangan.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken berulang kali menegaskan pada konferensi pers di Italia bahwa AS berkomitmen terhadap pertahanan Israel tetapi tidak akan mengatakan apa pun selain mengatakan tidak akan terlibat dalam operasi ofensif apa pun.
Gedung Putih juga mengatakan tidak akan berkomentar, hal ini menunjukkan penolakan dari pemerintah yang secara teratur mempertimbangkan perkembangan terbaru dalam konflik Israel.
(Tribunnews.com/Whiesa)