PM Ariel Henry Resmi Mengundurkan Diri saat Gengster Haiti Berkuasa di Ibu Kota

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Haiti Ariel Henry resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Kamis (25 April 2024).

Awal bulan lalu, geng bersenjata di Haiti meminta Henry untuk segera mundur.

Henry kemudian memutuskan untuk memenuhi keinginan geng tersebut karena dia tidak dapat kembali ke Haiti selama berada di Kenya.

Menurut BBC, Henry berada di Kenya dan menandatangani perjanjian untuk memasukkan pasukan keamanan internasional guna memulihkan hukum dan ketertiban di Haiti.

Dalam surat yang ditandatangani di Los Angeles pada 24 April 2024, Henry resmi mengundurkan diri.

Pengunduran diri Henry bertepatan dengan pengambilalihan ibu kota Port-au-Prince oleh penjahat bersenjata.

Geng-geng ini memanfaatkan ruang terbuka di ibu kota setelah ketidakhadiran perdana menteri.

Mereka berusaha menguasai kekuasaan dengan melakukan berbagai pemberontakan di ibu kota.

Para gangster mendorong Henry untuk segera mengundurkan diri dan menyelenggarakan pemilihan umum di negara tersebut.

Alasannya, Henry tidak pernah dipilih secara langsung.

Henri terpilih sebagai perdana menteri oleh Presiden Haiti Jovenel Moise tak lama sebelum pembunuhan Moise pada tahun 2021.

Selama masa kepresidenan Henry, banyak pengamat hak asasi manusia yang prihatin dengan situasi di Haiti.

Haiti telah berada dalam krisis selama beberapa dekade karena pemimpinnya yang korup.

Terlebih lagi, banyak institusi pemerintah yang runtuh dan kekerasan geng terus terjadi di Haiti.

Hal ini membuat banyak warga khawatir mengenai masa kini dan masa depan Haiti.

Sementara itu, Dewan Sementara yang diketuai oleh Henri Hettin mengundurkan diri dan resmi mengundurkan diri.

Menurut Al Jazeera, pembukaan resmi Dewan Sementara berlangsung pada Kamis (25/4/2024).

Pelantikan ini bertepatan dengan terbitnya surat pengunduran diri Henry.

Kabinet yang akan keluar mengumumkan bahwa Menteri Ekonomi Michel-Patrick Boisvert telah ditunjuk sebagai perdana menteri sementara sampai pemerintahan baru terbentuk.

Dewan Sementara terdiri dari sembilan anggota.

Tujuh dari mereka akan mempunyai hak pilih, yang diharapkan dapat membantu membentuk program kerja kabinet baru.

Pemerintah akan menunjuk komisi pemilihan sementara sebelum pemilu yang dijadwalkan pada tahun 2026.

Mereka juga akan membentuk Dewan Keamanan Nasional.

Komunitas internasional meminta Dewan untuk memberikan prioritas pada krisis keamanan yang sedang berlangsung di Haiti.

Dewan berupaya memulihkan ketertiban dan pemerintahan demokratis di Haiti, didukung oleh negara-negara Karibia lainnya dan Amerika Serikat.

Sebelumnya, geng bersenjata dari Haiti melakukan serangan terkoordinasi di ibu kota Port-au-Prince pada akhir Februari 2024.

Geng menguasai 80 persen Port-au-Prince.

Jumlah korban kekerasan di ibu kota meningkat 50 persen tahun ini.

Menurut PBB, sekitar 360.000 warga Haiti adalah pengungsi internal.

Kekerasan geng ini memaksa 95.000 orang meninggalkan ibu kota.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Perdana Menteri Ariel Henry dan artikel lain yang berhubungan dengan Haiti

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *