BERITA TRIBUNE.
Berbekal gelang emas seberat 3 gram, tetangga tersebut hendak meminjam uang Rp 3 juta untuk memenuhi kebutuhan putranya yang sedang menuntut ilmu di Kota Pelajar.
Sophie menirukan tetangganya: “Bu Sophie, pinjami saya 3 juta dulu, itu jaminan gelang, saya tinggal di sini dengan surat dan jaminan gelang, tanpa ke Bank Plecit, kalau ada uang nanti saya bayar.” kata
3 juta bukanlah masalah besar bagi Sophie, namun hubungannya dengan tetangga mengganggunya.
“Sebenarnya saya tidak ada masalah, tapi utang itu merusak silaturahmi antar tetangga, makanya saya suruh mereka pinjaman Kredit Cepat (KeCe),” kata Sophie.
Sophie, yang telah menjadi agen BRILink selama empat tahun, memiliki pengetahuan keuangan dan akses permodalan yang lebih baik dibandingkan tetangganya.
Setelah sampai di dua atau tiga pulau, ia menginstruksikan tetangganya untuk meminjam KeCe melalui BRILink.
“Saya bilang ke tetangga saya bu, tunggu sebentar sampai jam 8, saya akan bantu ambil pinjaman BRI lewat KeCe, nanti pembayarannya lewat saya, dan gelangnya juga bisa dikembalikan, untuk jaminan itu tidak perlu, yang terpenting adalah episode-episodenya diatur melalui saya.”
Singkat cerita, KeCe mendapat pinjaman senilai Rs 3 crore melalui BRILink yang dikelola Sophie.
Perempuan berusia 51 tahun itu menjelaskan, “Saya bisa membantu tetangga saya memenuhi kebutuhannya, dia bisa terhindar dari pinjaman bank (lintah darat), dan saya juga bisa menagih KeCe.”
“Juga tidak ada beban untuk menyimpan gelang itu sebagai pengganti deposit.”
Sophie menjelaskan, pinjaman KeCe BRI hanya memerlukan beberapa dokumen saja.
“Surat biasa, KTP, KK, surat usaha, tetangga saya punya usaha roti kecil-kecilan, itu saja, dia menganggap saya dan Mantri sebagai agen sehingga lebih cepat menyebarkannya dibandingkan KUR,” jelasnya.
Agen BRILink di Vatukarung, Cajoran, Kabupaten Majelang ini mengaku, bunga majemuk, praktik pinjam meminjam dengan rentenir, masih banyak ditemui di desanya.
“Daripada ke bank yang bunganya sangat tinggi, lebih baik ke KeCe atau KUR yang bunganya lebih rendah dan cicilannya bisa disesuaikan dengan keinginan. Soalnya banyak yang belum tahu kalau dia Bisa mendapatkan pinjaman. Ini melalui agen BRILink,” ujarnya.
Sebagai perpanjangan tangan BRI juga menyediakan informasi KeCe dan KUR BRI.
Dia berkata: “Tugas utama saya adalah membantu orang, setidaknya pada awalnya, jika Anda membutuhkan uang dengan cepat, jika memungkinkan, jangan ke rentenir, itu saja.”
Pihaknya mengaku pada tahun 2024 akan menerbitkan 20 pinjaman KeCe dengan nilai pinjaman yang berbeda-beda.
“Hal terakhir yang mengesankan adalah dia terlihat sangat gugup di pagi hari dan membawa gelang untuk keselamatan,” jelasnya.
Pinjaman KeCe merupakan program pinjaman BRI yang ditujukan untuk mendukung sektor Ultra Mikro (UMi) yang fokus pada sektor usaha mikro, menengah dan kecil (UMKM).
Pinjaman ini tersedia melalui agen BRILink yang menjadi mitra UMi.
Keunggulan produk pinjaman KECE adalah tidak memerlukan jaminan atau agunan.
Yang penting peminjam punya usaha dan likuiditas untuk mencicil.
Peran agen BRILink adalah memberikan rekomendasi atau rujukan pesanan BRI dan membantu mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan bagi yang membutuhkan pinjaman KECE.
Syarat untuk mengajukan Kredit Super Mikro BRI adalah sudah beroperasi minimal satu tahun.
Lembaga keuangan/koperasi tidak memberikan pembiayaan, dan mempunyai izin usaha atau izin usaha pemerintah serta izin usaha penjual.
Selanjutnya BRI Order mengevaluasi pengajuan pinjaman dan menentukan besaran kredit yang berkisar antara Rp500.000 hingga Rp10 juta.
Dalam pertemuan terpisah, Pemimpin Cabang Perbankan BRI (Pinka) Slamet Riyadi Solo Agung Ari Wibowo mengatakan BRI berkomitmen melawan rentenir atau rentenir dengan berbagai jenis pinjaman untuk mendapatkan bunga dan pinjaman yang rendah.
Kami berkomitmen untuk memerangi krisis utang sejalan dengan visi yang ingin kami jelaskan kepada Indonesia secara keseluruhan. “Kehadiran kami diharapkan dapat membantu masyarakat hingga ke lapisan terbawah melalui Mantri BRI dan Agen BRILinK,” kata Agun saat ditemui BRI Solo Slamet Riyadi pada Senin, 18 Maret 2024.
Agung menambahkan, Pinjaman Kupedes (Keza General Credit) Pinjaman Kredit Cepat (KeCe) dapat melayani 5 juta merchant di seluruh dunia yang sebelumnya dilayani oleh rentenir.
BRI juga berhasil melayani 18 juta merchant yang sebelumnya unbanked.
Sebelumnya, pada Tinjauan Keuangan Mikro BRI yang digelar pada 7 Maret 2024, Presiden Jokowi mengaku senang dengan peningkatan jumlah nasabah pasca berdirinya Ultra Micro Holding yang menggabungkan tiga entitas: BRI, PNM, dan Pegadayan.
Jokowi mengatakan, sebelumnya pelanggan UMi (UMi) hanya 8,2 juta orang dan pelanggan Mekaar 15,2 juta orang.
Bahkan, kata Jokowi, pelanggan Mekaar hanya mencapai 400.000 pada tahun 2015.
Terkait hal tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan perseroan berkomitmen untuk terus memberdayakan usaha kecil dan menengah, termasuk Ultra Mikro.
Termasuk memberikan peluang pembiayaan khususnya bagi pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) yang belum memiliki akses terhadap peluang pembiayaan formal, untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan sosialnya.
“BRI telah melakukan beberapa tindakan nyata seperti pembentukan Holding Ultra Mikro, BRI bermitra dengan Pegadayan dan PNM untuk memberikan layanan keuangan dan memastikan nasabah ultra mikro berdaya, terintegrasi dan upscaled menjadi ekosistem yang utuh dengan konsep “Untungnya , penangguhan tersebut mengakibatkan 44 juta nasabah kredit UKM dan 173 juta nasabah tabungan/deposito,” kata Sunarso.
BRILink melayani masyarakat terpencil di sini
Agen BRILink merupakan perpanjangan layanan BRI dan merupakan hasil kerjasama bank dengan nasabah yang telah menjadi agen yang mampu melayani transaksi perbankan termasuk pencairan kredit.
Dengan agen BRILink, masyarakat tidak perlu pergi ke bank untuk melakukan berbagai transaksi perbankan seperti transfer uang, setor, dan tarik tunai.
Biasanya agen BRILink dibutuhkan di daerah terpencil, jauh dari ATM BRI atau cabang BRI, sehingga masyarakat setempat sebaiknya mendatangi agen BRILink terdekat.
CEO RO BRI Regional Yogyakarta John Sarjono menjelaskan, agen BRILink sudah ada sejak tahun 2014.
John Sarjono menjelaskan, “BRILink pada awalnya diciptakan untuk merangkul layanan smart banking yang mencakup inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat,” kata Tribunnews.com dalam keterangannya, Rabu (20/3/2024).
John Sarjono mengatakan hingga Desember 2023, wilayah kantor wilayah Yogyakarta akan memiliki 61.309 agen BRILink yang tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
“Layanan yang paling banyak diminati di BRILink adalah transfer, tarik dan setor tunai serta pembayaran BRIVA,” ujarnya.
Pada tahun 2023, seluruh agen BRILink di wilayah RO Yogyakarta mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 93 juta (FBI), dan total nama dagang (volume penjualan) lebih dari 100 T.