Menteri Teten Sentil Bengkel Knalpot, Jangan Mau Terima Permintaan Modifikasi Brong

Laporan jurnalis Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki memastikan kementeriannya memberikan perhatian serius terhadap pengembangan sektor knalpot aftermarket yang didominasi oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dia mengatakan penggerebekan polisi terhadap pipa knalpot merugikan industri knalpot aftermarket. Pendapatan penjualan knalpot aftermarket turun.

“Kalau ada yang berkampanye dengan bantuan knalpot brong saat Pilpres, industrinya mati, itu tidak boleh. Harusnya ditangkap, diadili, tapi jangan sampai industri ini mati, makanya kita ada. Duduk bersama,” ujarnya di acara Aftermarket Exhaust Demo Day di Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).

Teten juga menegaskan, pemilik bengkel knalpot juga harus berlatih.

“Sebelumnya saya bicara dengan Dirjen, ‘Siapa yang mau ganti knalpot standar ke knalpot standar?’ (lalu dijawab) ‘Iya, biasanya juga bengkel peredamnya.’

“Tahukah kita, bengkel-bengkel turunan juga harus kita latih. Jangan memberikan pelayanan yang bisa merugikan industri kita. Komitmen seperti itu harus dimiliki semua orang,” kata Teten.

Ia berharap produk keluaran yang masuk ke pasar adalah produk UMKM Indonesia yang mampu bersaing dengan produk luar negeri.

“Produk UMKM juga bisa bersaing dengan produk industri, bisa bersaing dengan produk luar. Kita berharap begitu. Mobil belum bisa kita buat, suku cadangnya bisa kita buat dulu,” ujarnya.

“Ini agar kita tidak terus membuat keripik. Agar UMKM tidak terus membuat gorengan. Bukan seperti itu. Kita harus mulai industrialisasi,” lanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *