Kwarnas Pramuka Minta Nadiem Revisi Permendikbud No 12 yang Tak Wajibkan Pramuka sebagai Ekskul

Wartawan Tribunnews.com Fahdi Fahlavi melaporkan

PENGHARGAAN.

Dimaklumi, tidak perlunya wajib ekstrakurikuler kepanduan di sekolah pada Permendikbudristek ke-12 tahun 2024.

Hal itu diungkapkan Buwas saat memimpin langsung posisi Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024, dihadiri seluruh Kwar se-Indonesia, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2024 di Sibubur Viladatika Holiday Park (TRW), Jakarta, Kamis (25/4/2024).

“Kami lulusan Kvarnas dan Kvarda sudah menyatakan sikap. Ini tanggapan atas pernyataan Menteri (Nadiem Makarim) tentang Permendikbud Nomor 2024. Sebaiknya direvisi berdasarkan apa yang sudah jelas disampaikan oleh KPU. dan itu tidak terdaftar,” kata Bouvas.

Bouvas mengatakan Pramuka memiliki sejarah yang panjang dan sudah legal.

Sejak zaman Bung Karno, Pramuka terdiri atas Pramuka.

“Bapak Pramuka kita adalah Sri Sultan Hamengkubono IX. Ini Ketetapan MPR, Keppres, dan UU 12 Tahun 2010. Jelas mengatur tentang Pramuka. Ada juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 63 Tahun 2014. Jelas. (Pramuka) itu wajib,” ujarnya.

Dia meminta Menteri Nadiem memahami pramuka dan mempelajarinya secara menyeluruh. Jangan pesimis dan jangan mengambil keputusan yang tidak masuk akal.

“Merugikan bangsa dan negara. Bukan hanya Pramuka, tapi bangsa ke depan karena Pramuka mendukung pendidikan karakter generasi emas 2045. Kekuatan ada di Pramuka,” ujarnya.

Bersamaan dengan itu, Ketua Kwarda Pramuka Jatim HM Arum Sabil Kwarnas mendukung Pernyataan Kemendikbud No. 12 Tahun 2024 untuk Presiden Joko Widodo sebagai Ketua MABINAS dan Ketua Komisi X DPR RI.

“Jawa Timur anggota aktifnya 3,2 juta orang. Besok kita akan perkuat kedudukan seluruh keluarga besar Kwara Jatim mulai dari Gwus Depan, Kwarkab hingga Kwarda,” ujarnya.

Arum Sabil mengingatkan Menteri Nadiem Makarim bahwa memajukan pendidikan sama dengan menciptakan kemajuan peradaban. Agenda pendidikan harus mendukung, bukan melemahkan.

“Jangan sampai Pak Menteri (Nadiem) menuliskan kemajuan peradaban dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan inilah yang menciptakan masa depan negara yang mandiri, berkarakter, berakhlak mulia, berakhlak mulia, dan budi pekerti. Ketua Kwarnas meminta kita menjaga bangsa ini,” ujarnya.

Arum Sabil juga mengatakan, pernyataan Menteri Nadiem tersebut menegaskan bahwa Pramuka tetap bisa menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah, namun tidak semua siswa perlu mengikutinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *