Ketua Umum MKI: Transisi Energi Tidak Bisa Dilakukan Secara Mendadak Perlu Dibuatkan Roadmap

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Transisi energi menjadi topik penting bagi seluruh pemangku kepentingan di sektor energi, khususnya ketenagalistrikan global, termasuk kawasan Asia-Pasifik.

Dialog Energi Asia-Pasifik: Edisi Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (30 April), merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu transisi energi di antara seluruh peserta.

Acara Energy Talk di Indonesia merupakan kerjasama Perusahaan Listrik Indonesia (MKI) dan Siemens Energy Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan sarana periklanan sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai transisi energi, terutama isu-isu yang menjadi perhatian pemerintah,” kata Ketua MK Avi Hariadi.

Hariadi juga menambahkan bahwa MKI sebagai organisasi dimana para pemangku kepentingan energi terus membantu mencari solusi bersama dan kemudian mengimplementasikan solusi tersebut untuk mempercepat transisi energi.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya menggalang kegiatan tersebut sebagai wujud komitmen MKI terhadap bangsa Indonesia.

Gariadi menjelaskan secara sederhana kepada wartawan seusai pidato dan pidato konsultan pada acara tersebut bahwa transisi energi merupakan salah satu cara untuk mengurangi emisi, maka untuk mengurangi emisi dilakukan upaya penggantian sumber daya dengan bahan yang dapat mengurangi emisi atau hilang sama sekali. .

Ia juga menambahkan: “Transisi energi tidak bisa dilakukan dalam semalam, sehingga kita harus membuat peta jalan yang jika dilakukan pasti akan berdampak.

Jadi konsekuensi-konsekuensi ini perlu diukur, dimitigasi, apa saja konsekuensinya dan seberapa cepat kita dapat mencapai transisi energi.”

Sebagaimana kita ketahui, MKI sebagai organisasi energi listrik mempunyai peran penting dan berkontribusi aktif dalam proses transisi energi. Anggota MKI baik perusahaan maupun perseorangan mempunyai peluang untuk membantu menyelesaikan permasalahan di sektor ketenagalistrikan sehingga banyak rekomendasinya yang menjadi masukan bagi pengambil kebijakan.

Hariadi yang didampingi oleh CEO Siemens Energy Indonesia Andilo Harap menegaskan, “MKI fokus pada transisi energi, dan hal ini juga menjadi perhatian Siemens, terutama dalam penyusunan roadmap transisi energi, hal inilah yang mendorong kami untuk bekerja sama dengan Siemens Energy Indonesia. .

“Dengan semangat yang sama, MKI dan Siemens Energy Indonesia berharap kerjasama ini dapat mendukung pergerakan atau meningkatkan transisi energi di Indonesia.”

Direktur Jenderal Siemens Energy Indonesia Andilo Harahap membenarkan pernyataan Riyadh, menurutnya, pada prinsipnya semua pihak sadar bahwa transisi energi tidak bisa dilakukan secara mandiri.

Oleh karena itu, pada sesi kedua Asia Pacific Energy Talk yang diselenggarakan di Indonesia, Siemens bermitra dengan MKI yang mempertemukan para pemangku kepentingan di sektor energi. Indonesia dipilih karena memainkan peran penting baik dalam forum ini maupun di kawasan.

“Kami membangun kerjasama dengan perusahaan MKI yang mempunyai pengalaman baik di bidang tersebut, agar hasil kerjasama jelas tercapai dan efektif. Dengan kata lain, karena jalur karbonnya panjang, maka diperlukan optimalisasi peran seluruh pemangku kepentingan, sinergi dan kerjasama dengan MKI. “Kami akan terus membangun ekosistem berkelanjutan secara bertahap,” jelas Andilo Harahap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *