TRIBUNNEWS.COM – Gelombang pemain naturalisasi di timnas Indonesia cukup intens dalam dua tahun terakhir.
Setelah PSSI mengumumkan suksesnya pelantikan Maarten Paes sebagai WNI dan dimulainya proses Calvin Verdonk dan Jens Raven (30/4/2024), kini ada satu lagi pemain yang berminat memperkuat timnas Indonesia. peralatan.
Pemain tersebut adalah DLeanu Arts yang notabene merupakan junior Calvin Verdonk di NEC Nijmegen, klub Eredivisie Belanda. DLeanu Arts merupakan pemain keturunan Kebumen yang pernah berkarier di Eredivisie Belanda. (Instagram DLeanu Arts) DLeanu Arts tertarik memperkuat timnas Indonesia
DLeanu Arts berbicara panjang lebar mengenai pandangannya terhadap timnas Indonesia dan juga pergerakan PSSI.
Hal tersebut diungkapkan pemain berusia 20 tahun di channel YouTube Yussa Nugraha.
Video berdurasi 26 menit yang diunggah pada Selasa (30/4/2024) itu sudah ditonton lebih dari 71 ribu kali hingga artikel ini diunggah.
Pemain kelahiran Veghel, Belanda itu menjawab pertanyaan seputar ketertarikannya membela timnas Indonesia.
Pemain yang berposisi sebagai bek kanan itu mengungkapkan keterbukaannya, namun PSSI belum menghubungi DLeanu Arts secara dekat.
“Belum dari PSSI.”
“Tetapi jika iya, saya akan terbuka untuk itu.”
“Bagi saya, saya sangat senang bisa membela timnas Indonesia,” ujarnya.
Salah satu yang menarik perhatian DLeanu Arts adalah antusiasme para suporter timnas Indonesia.
“Mereka juga memiliki pengikut yang fanatik.”
“Jadi saya tidak akan menolak tawaran (naturalisasi),” lanjutnya.
Pemain keturunan Kebumen ini berharap bisa membawa kebahagiaan lewat penampilannya.
Meski tak bisa membela timnas, DLeanu ingin membahagiakan fans klubnya di Indonesia.
Bagi DLeanu, membela Indonesia merupakan suatu kebanggaan sebagai pemain.
“Jika itu terjadi suatu hari nanti, saya berharap bisa membuat para pendukung timnas Indonesia bahagia.”
Meski belum terjadi, saya ingin membuat fans Indonesia bahagia di klub tempat saya bermain.
“Itu semua untuk mengharumkan nama Indonesia,” pungkas DLeanu.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)