Daftar 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia

TRIBUNNEWS.COM – Berikut daftar 17 bandara internasional di Indonesia.

Kementerian Perhubungan (KmenHub) mengubah keputusan pendirian 34 bandara internasional menjadi 17 bandara internasional.

Hingga saat ini, sebagian besar bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara, bukan penerbangan jarak jauh.

Jadi penerbangan internasionalnya mirip banget sama negara lain.

Perubahan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 tanggal 2 April 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.

Simak daftar 17 bandara internasional di Indonesia. 17 bandara internasional di Indonesia : Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Aceh Kwalanamu, Deli Serdang, Bandara Minangkabau Sumatera Utara, Padang Pariman, Bandara Sultan Sayrif Kasim II Sumatera Barat, Pekanbaru, Bandara Hongten So Rikar Riau, Bandara Pulau, – Hata , Tangerang, Bandara Halim Perdanakusuma Banten, Jakarta Timur, Bandara Kertajati DKI Jakarta, Majalenka, Bandara Kulonpraga Jawa Barat, Kulonpraga, Bandara Juanda Daerah Istimewa Yogyakarta, Sidorja, Bandara I Gusti Ngurah Rai Jawa Timur, Badudin, Bandara Badundin , Lombok Tengah, Bandara Sultan Aji Muhammad Suleiman NTB, Balikpapan, Bandara Sultan Hassanuddin Kalimantan Timur, Moros, Bandara Sam Ratulangi Sulawesi Selatan, Manada, Bandara Sentani Sulawesi Utara, Jayapura, Bandara Komoda Papua, Labuan Bajo, NTT. 17 bandara domestik di Indonesia: Bandara Maimun Saleh, Sabang, Bandara Sisingamangaraja XII/Silangit Aceh, Bandara Raja Haji Fizabil Sumatera Utara, Tanjung Pinang, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Riau, Palembang, Bandara Sumatera Selatan, Bandara Lampang .S Hananjodin Sumatera Selatan . , Kubu Raya, Bandara Juwata Pontianak, Tarakan, Bandara Samsuddin Noor Kalimantan Utara, Banjar Baru, Bandara El Tari Kalimantan Selatan, Kupang, Bandara Patimura Nusa Tenggara Timur, Ambon, Bandara Kaisippa di Maluku Prancis, Biak, Papua.

Pada prinsipnya bandara dalam negeri tetap dapat melayani penerbangan internasional untuk tujuan tertentu secara ad hoc.

Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2019 tentang Tata Tertib Bandar Udara Nasional. .

Aturan ini memperbolehkan bandara domestik melayani penerbangan internasional untuk tujuan berikut: status negara bagian; acara atau kegiatan yang bersifat internasional; Embarkasi dan debarkasi haji termasuk umrah; mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, seperti pariwisata dan industri komersial; atau penanggulangan bencana alam.

(Tribunnews.com/Unitha Rahmayanthi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *