Cegah Pelanggaran dan Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Perkuat Tata Kelola Perusahaan

Laporan Tribunnews.com, Redaksi, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT) berkomitmen memperkuat tata kelola yang baik dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang komprehensif dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, Perseroan mengacu dan mematuhi peraturan perundang-undangan dan standar yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. 144. PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Pengelolaan Badan Usaha Milik Negara. dan operasional bisnis yang signifikan Ermy Puspa Yunita, direktur perusahaan, sekretaris perusahaan mengatakan bahwa perusahaan menetapkan lima prinsip utama GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas. Akuntabilitas, independensi dan keadilan.

Selain itu, sebagai perusahaan milik negara publik juga mengacu pada Pedoman Tata Kelola Perusahaan untuk SDGs yang diterbitkan oleh otoritas regulator untuk memastikan penerapan GCG konsisten dengan ruang lingkup perusahaan.

“Vaskita mendapatkan skor GCG sebesar 90,621 persen dengan nilai sangat baik untuk tahun 2023,” kata Ermy, Jumat (3 Maret 2024).

Untuk menerapkan GCG secara komprehensif dan berkelanjutan, perusahaan telah bekerja sama dengan Wakil Menteri Kehakiman Bidang Administrasi Sipil dan Umum (Jamdatu) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (FDA) dan Jamdatun membantu dalam setiap operasional bisnis, sementara FDA secara berkala bekerja sama dengan evaluasi kinerja GCG.

Ia mengatakan, perusahaan juga telah menerapkan pedoman perilaku atau code of Conduct yang melarang karyawan dan manajemen bertindak sebagai mitra bisnis untuk menghindari konflik kepentingan.

Lalu, jika ada dugaan pelanggaran kode etik perusahaan, ada juga sistem whistleblowing yang mampu mendeteksi pelanggaran tepat pada waktunya.

Ermy menambahkan, perseroan terus memperbarui program transformasi yang mencakup tiga pilar, yaitu Portofolio dan Inovasi, Lean dan Digitalisasi, untuk mendukung pencapaian Tata Kelola Perusahaan yang baik.

“Dari sisi portofolio, perseroan saat ini sangat selektif dalam memilih proyek, terutama dari segi keandalan pembayaran, uang muka dan pembayaran bulanan, serta melalui komite manajemen risiko konstruksi,” ujarnya.

Ermi juga menyatakan menekankan dan memastikan seluruh elemen organisasi di perusahaan beroperasi sesuai dengan standar perilaku etis dan menerapkan proses kerja secara profesional dan jujur.

– Agar kepercayaan masyarakat bisa kita jaga dengan baik, kata Ermi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *