Menurut Tribunnews.com Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) menggelar diskusi meriah mengenai pendidikan kependudukan (DakDikDuk) di Kampung Percontohan KB, Kampung KB Gandaria Sangkat Utara pada Jumat (26/04/2024).
Sementara itu, Direktur Kerja Sama Pendidikan Masyarakat Indra Murthy Surbakti mengatakan, program stunt lima tahun terakhir akan dievaluasi.
“Program stunting ke depan akan menyasar ibu hamil dan anak di bawah usia 2 tahun. Sebab, stunting tidak bisa disembuhkan (parah), apalagi setelah usia dua tahun. , salah satunya melalui keluarga berencana.”
Peserta di RPTRA Dwijaya berjumlah sekitar 50 orang, sebagian besar adalah ibu-ibu.
Desa KB Gandaria Utara yang dijadikan tempat acara menjadi juara ketiga pada tahun 2023.
Edukasi masyarakat merupakan upaya BKKBN untuk mengedukasi dan menginformasikan kepada masyarakat tentang berbagai permasalahan dan kekhawatiran masyarakat.
Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan kemampuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung peningkatan kualitas hidup mereka.
Menyinggung bonus demografi, ia menekankan pentingnya kualitas SDM.
“Jendela peluang itu bisa kita capai ketika stunting berkurang, kalau mau lebih produktif, tidak stunting, kita harus sehat, kita harus punya pendidikan, termasuk hard skill dan soft skill, punya pekerjaan. Untuk pertumbuhan ekonomi.
Indra mengatakan Indonesia masih berpeluang memanfaatkan bonus demografi hingga tahun 2030, meski melampaui puncaknya pada tahun 2020. Di DKI Jakarta sendiri, Indra yakin akan selalu bisa menikmati bonus demografi.
Hal ini disebabkan daya tarik Jakarta dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang terus menarik pendatang dari daerah lain.
“Kami berharap acara DakDikDuk ini dapat membawa manfaat yang berarti sehingga desa keluarga yang berkualitas dapat bebas tersandung ke depannya,” ujarnya.
Menurut Unit PPAPP Indra Jakarta Selatan, Maria Gracia Manurung berharap Gandaria Utara fokus menggarap kampung keluarga yang berkualitas agar masyarakat bisa lebih merasakan ilmu dan praktik dalam kehidupan sehari-hari.
“Di Jakarta, RPTRA tersebar di seluruh wilayah kabupaten, terutama di kawasan padat penduduk, untuk menjadi pusat kegiatan masyarakat sekitar. Kepala desa bertanggung jawab atas RPTRA di wilayahnya yang dapat digunakan oleh semua orang. meningkatkan kesejahteraan sebagian masyarakat,” kata Gracia.
Sosialisasi DakDikDuk serupa juga dilakukan di lima kecamatan di Prefektur DKI Jakarta, antara lain Kelurahan Rawa Badak Selatan di Jakarta Utara, Kelurahan Tanah Tingi di Jakarta Pusat, Kelurahan Chipinang Besar Utara di Jakarta Utara, Kelurahan Gandaria Utara di KB Selatan. Jakarta dan Kampung KB Tegal Alur di Jakarta Barat.