Bank Jago Salurkan Kredit Rp14,3 Triliun di Kuartal I 2024

Koresponden Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan.

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Jumlah nasabah PT Bank Jago Tbk; Baik dana pihak ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit tercatat tumbuh pada triwulan I 2024.

Arief Harris Tandjung, CEO Bank Jago, mengatakan Bank Jago mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 14,3 triliun sejak kuartal I 2024.

Angka tersebut sebesar Rp10,8 triliun, meningkat 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ekosistem dan platform digital; Pertumbuhan penyaluran kredit tercapai berkat strategi kerja sama dengan mitra seperti perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya.

Penyaluran kredit Bank Jago dilakukan sesuai kualitas dan mengedepankan prinsip kehati-hatian, kata Arief dalam keterangannya, Jumat (26/04/2024).

“Hal ini tercermin dari total rasio pinjaman terhadap nilai (NPL) yang paling rendah yaitu 0,6 persen atau di bawah rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,3 persen,” imbuhnya.

Akibat pertumbuhan kredit, aset Bank Jago sebesar Rp18 triliun, meningkat Rp22,5 triliun atau 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara Bank Jago mengumumkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 22 miliar pada akhir Maret 2024 sebesar Rp 18 miliar, meningkat 24% dari akhir Maret 2023.

Rasio kecukupan modal (CAR) yang mencapai 55 persen menunjukkan tingginya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi perekonomian ke depan.

“Di tengah situasi perekonomian global yang masih belum menentu, strategi bisnis dan fundamental Bank Jago yang kuat mampu membawa pertumbuhan positif dan kualitatif,” jelas Arief.

“Pencapaian ini menjadi momentum besar bagi Bank Jago untuk terus mencapai pertumbuhan berkelanjutan di masa depan,” ujarnya.

Bank Jago diketahui melayani 11,1 juta nasabah, termasuk 9 juta nasabah yang melakukan pembiayaan melalui aplikasi Jago.

Jumlah tersebut meningkat 3,6 juta pelanggan dibandingkan pencapaian pada kuartal I 2023 yang mencapai 7,5 juta pelanggan.

Peningkatan jumlah nasabah ini seiring dengan pertumbuhan DPK yang masuk sebesar 42 persen secara tahunan atau year-on-year (year-on-year).

Hingga Maret 2024; DPK mencapai Rp 13,2 triliun dan mencapai Rp 9,3 triliun per Maret 2023. Dari total simpanan tersebut, Komposisi giro dan tabungan (CASA) mencapai 63 persen atau Rp 8,3 triliun, termasuk deposito. (TD) mencapai 37 persen atau Rp 4,9 triliun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *