Alasan Terjadinya Langit Oranye, Nampak saat Matahari Mulai Terbenam

TRIBUNNEWS.COM – Inilah penjelasan kenapa cuaca bisa berwarna oranye.

Langit jingga sering terlihat saat matahari mulai terbenam.

Faktanya, saat matahari terbenam, langit mulai terlihat merah, oranye, dan merah muda.

Kutipan dari Travel and Leisure: Saat matahari terbenam, cahayanya tidak hanya menyinari permukaan bumi, tetapi juga melewati hamparan atmosfer bumi yang sangat luas.

Hal ini menyebabkan molekul dan partikel di udara mengubah arah sinar cahaya.

Simak penjelasan mengapa langit berwarna oranye di bawah ini untuk lebih jelasnya.

Langit oranye

Diarahkan ke grid, setiap kali matahari menyinari bumi, ia mempunyai panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda.

Saluran cahaya ini bergerak melintasi ruang angkasa.

Saat cahaya mencapai atmosfer bumi, gelombang cahaya tersebut menghantam partikel-partikel kecil di udara, seperti debu, tetesan air, dan es.

Gelombang cahaya berukuran kurang dari 1 juta meter dan dapat merambat ke berbagai arah.

Selain itu, interaksi gelombang cahaya dengan molekul kecil dapat menciptakan udara itu sendiri.

Pada sore hari, matahari akan berada di bawah cakrawala.

Hal ini memungkinkan lebih banyak sinar matahari melewati langit saat matahari terbenam.

Pasalnya, pada siang hari, matahari hanya melewati sedikit awan karena posisinya di langit.

Ketika jalur sinar matahari cukup panjang, cahaya biru dan biru tua dipantulkan ke mata manusia.

Cahaya inilah yang membuat langit menjadi biru di siang hari.

Namun sayangnya, mata manusia tidak bisa melihat cahaya merah, karena sensitivitasnya.

Setelah itu, warna biru terus muncul hingga hilang sama sekali, yaitu hanya panjang gelombang merah yang panjang.

Hal inilah yang menyebabkan mata manusia dapat melihat warna kuning, oranye, dan merah di langit.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *