TRIBUNNEWS.COM – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia akan menggunakan rudal yang dipasok Iran untuk menyerang Ukraina.
Hal itu diungkapkan Zelenskiy kepada media Italia, Jumat sore (9 Juni 2024).
Saat itu, Zelenskiy memberikan pidato pada upacara pembukaan European House-Ambrosetti di kota Cernobbio, Italia utara.
“(Presiden Rusia Vladimir) Putin mencoba meluncurkan lebih banyak rudal untuk membunuh lebih banyak anak.
“Kami berusaha melindungi diri kami semaksimal mungkin, namun mereka juga menyerang dengan rudal balistik dari Iran,” Palestine Chronicle mengutip ucapan Zelensky.
Artinya, Ukraina membutuhkan sekutu yang memiliki posisi kuat dalam setiap negosiasi di masa depan, lanjut Zelensky.
“Saya kira Putin tidak akan menyerah sampai dia menghancurkan kita. Bagaimana Anda memulai pembicaraan dalam konteks ini,” ujarnya.
Terkait dukungan Italia terhadap Ukraina, ia mengatakan Italia telah banyak memberikan bantuan kepada Ukraina.
“Italia melakukan segala yang kami bisa untuk melanjutkan paket perdamaian. “Yang diinginkan Kiev hanyalah apa yang telah atau sedang dilakukan oleh negara Anda atau negara lain mana pun,” lanjutnya.
Sementara itu, Sky News melaporkan Iran telah mentransfer ratusan rudal ke Rusia.
Langkah tersebut dilaporkan mencakup lebih dari 200 rudal dan, jika dikonfirmasi, akan menandai peningkatan signifikan dalam bantuan militer Iran ke Moskow.
Direktur CIA Bill Burns ditanya tentang klaim tersebut saat menghadiri sebuah acara di London bersama kepala MI6 Sir Richard Moore.
Dia tidak membenarkan tuduhan tersebut, namun mengatakan:
“Jika Iran meluncurkan rudal balistik, sifat kemitraan pertahanannya akan berubah secara dramatis. “
Sumber Ukraina mengatakan sebuah kapal Rusia mengirimkan 360 rudal Fatah, masing-masing dengan jangkauan lebih dari 70 mil, ke pelabuhan Rusia di Laut Kaspia.
Senjata tersebut diyakini kini akan diuji.
Militer Rusia kemudian melatih tentaranya sebelum mengirimkan rudal ke Ukraina.
Sudah lama ada kekhawatiran bahwa Iran akan memasok rudal balistik ke Rusia.
Pasokan besar-besaran drone penyerang serta peluru artileri dan amunisi rezim Iran telah membantu meningkatkan daya tembak Rusia di medan perang, hingga menimbulkan dampak yang menghancurkan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)