TRIBUNNEWS.COM – Serangan besar yang dilakukan Rusia di kawasan Donbas, Ukraina timur, dianggap Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Ia mengejek musuhnya Vladimir Putin bahwa serangan yang dilakukan di banyak wilayah (di tingkat distrik) Ukraina belum mencapai garis pertahanan konkrit.
Pasukan Vladimir Putin terus mengebom wilayah Donbas. Di Kharkiv (Ukraina menyebutnya Kharkiv), serangan terus berlanjut, hingga banyak wilayah berada di bawah kendali Rusia.
Akibatnya, Zelensky membatalkan rencana bertemu dengan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez di Madrid.
Namun Zelensky mengatakan Rusia hanya bisa mencapai “garis pertahanan pertama” Ukraina di Donbass.
“Garis pertama bukanlah perbatasan. Anda tidak dapat membangun benteng di sana karena rakyat kami dibunuh oleh senjata yang digunakan oleh Rusia. Mereka [Rusia – UP] ada di sini sekarang.”
“Ini jalur pertama, jalur yang dibangun pada masa perang. Jalur pertama dan kedua dibangun oleh tentara, dan jalur ketiga dibangun oleh pemerintah daerah lebih baik dari tentara, namun masih jauh dari meriam, dari peluru, dari bom,” Zelensky dikutip Ukrainska Pravda, Jumat (17/5/2024).
Pekan lalu, tentara Rusia mengebom bagian utara distrik Kharkiv. Mereka menduduki beberapa pemukiman di wilayah abu-abu.
Setelah itu, banyak warga Ukraina yang bertanya mengapa tembok yang sebelumnya dibangun oleh pihak berwenang di wilayah timur, tidak berfungsi. Kecurigaan muncul karena benteng yang dapat diandalkan tidak dibangun dan uang dicuri.
Di antara pertanyaan-pertanyaan tersebut, Aleh Sanyhobov, kepala administrasi militer distrik Kharkiv, mengatakan bahwa laporan tentang benteng distrik tersebut telah disiapkan. jawab Putin
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan bahwa tentaranya tidak berniat mencaplok wilayah Kharkiv (Ukraina menyebutnya Kharkiv).
Daerah perbatasan Rusia telah dibom dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kematian ribuan tentara Ukraina. Moskow mengklaim menguasai sebagian wilayah di Ukraina timur.
Namun, Putin menyatakan bahwa pengeboman Rusia terhadap Kharkiv bukan karena Rusia ingin menguasai wilayah tersebut.
Namun Ukraina terus menyerang perbatasan Rusia, termasuk Beograd. “Moskow mencapai kesuksesan di medan perang dengan bertindak sesuai rencana,” kata Putin, dikutip dari Russia Today (17/5/2024) Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri ke wilayah pasukan Rusia di Ukraina)
Ia mengungkapkan, warga Rusia di Beograd menjadi korban serangan militer di Kiev.
“Warga tewas di sana. Semuanya sangat jelas. Mereka menembak langsung ke pusat kota,” kata Presiden Putin.
Dia memperingatkan masyarakat bahwa Rusia akan terpaksa membalas di wilayah yang dikuasai Kiev jika serangan terus berlanjut.
“Mengenai pembebasan Kharkiv, saat ini belum ada rencana seperti itu,” katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Rusia melancarkan serangan di wilayah Kharkov pekan lalu, memukul mundur pasukan Ukraina dan merebut beberapa pemukiman perbatasan.
Akibat perang tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membatalkan semua penerbangan asing yang masuk dan berangkat ke Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina. Ukraina kekurangan senjata
Institut Studi Perang (ISW) yang dikutip oleh Strana melaporkan bahwa pasukan Rusia dapat melakukan pengintaian dengan bantuan drone jauh di belakang Ukraina karena kurangnya pertahanan udara yang memadai di Ukraina.
Royal United Services Institute (RUSI) melaporkan pada 14 Mei bahwa Ukraina terpaksa mempertahankan rudal permukaan-ke-udara karena berkurangnya pasokan sistem rudal anti-pesawat.
Hal ini memungkinkan drone Rusia terbang lebih bebas di wilayah belakang Ukraina, termasuk Kharkiv, dan mengoptimalkan kekuatan pasukan Rusia.
RUSI menyatakan bahwa pengurangan pasokan sistem antipesawat memaksa Ukraina mengambil keputusan sulit mengenai penempatan pertahanan udara di infrastruktur penting di belakang atau depan pasukan Rusia meluncurkan banyak roket ke posisi di Ukraina (Kementerian Pertahanan Rusia) .
RUSI mengatakan angkatan bersenjata Ukraina sebelumnya mampu membatasi kemampuan intelijen Rusia dalam sebagian besar invasi skala penuh.
Pasukan Rusia melakukan kampanye udara besar-besaran terhadap kota Kharkiv sebagai bagian dari operasi ofensif mereka di utara Oblast Kharkiv dan menggunakan serangan bom luncur untuk mendukung manuver darat Rusia di Oblast Kharkiv.
Pasukan Rusia antara lain menggunakan serangan bom luncur untuk tujuan taktis selama pembebasan Avdeivka.
Pasukan Ukraina membutuhkan pencegat pertahanan udara buatan Barat untuk menghancurkan drone pengintai Rusia di garis belakang dan depan dan untuk mengalahkan sistem pertahanan udara Rusia yang dioptimalkan yang mendukung serangan taktis Rusia di garis depan.