TRIBUNNEWS.COM – Yuki Ishikawa kesal dan marah dengan keputusan wasit asal Brazil, Grass Angela, pada babak perempat final Volleyball Nations League VNL 2024 antara Jepang dan Kanada. Berikut kronologinya.
Timnas voli Jepang menjadi tim pertama yang lolos ke semifinal VNL 2024 setelah mengalahkan Kanada 3-0 (26-24.25-18, 26-24) pada Kamis (27/6/2024) malam WIB.
Sayangnya kemenangan Jepang diwarnai insiden kontroversial yang melibatkan Grass Angela yang menjadi wasit kepala pertandingan tersebut. Keputusannya merugikan Jepang, namun tak mampu menghentikan Yuki Ishikawa dkk untuk memperbarui sejarah mereka di ajang VNL World Volleyball.
Insiden itu terjadi pada set ketiga. Situasinya Kanada memimpin dengan skor 18-17.
Berikut videonya: link>>> Yuki Ishikawa (kanan belakang) dari Jepang melakukan spike melawan Belanda dalam pertandingan Volleyball Nations League di arena Mall of Asia di Pasay City, pinggiran kota Manila pada 7 Juli 2023 ( TED ALJIBE / AFP )
Kanada melepas spike lewat lawan andalannya, Arthur Szwarc. Namun upaya pemain voli berusia 29 tahun itu berhasil diselamatkan oleh Otsuka.
Bola yang melayang di udara diperebutkan oleh Taishi Onodera dan Kentaro Takahashi.
Bola kemudian dioper oleh Kentaro setelah Onodera memutuskan untuk melepaskan bola.
Umpan dadakan Kentaro kemudian berhasil dilintasi lawan asal Jepang, Kento Miyaura.
Namun, wasit Angela Grass meniup peluit dan justru memberikan poin kepada Kanada.
Ia memanggil pemain Jepang untuk melakukan empat sentuhan. Sesuai dengan bola voli, setiap tim melakukan maksimal tiga sentuhan untuk mengirim bola ke wilayah lawan.
Dari video tayangan ulang terlihat tidak ada kontak selama pertandingan ganda Taishi Onodera dan Kentaro Takahashi. Oleh karena itu, penyelamatan Miyaura merupakan sentuhan ketiga pada bola.
Keputusan Angela membuat marah tim voli putra Jepang. Tak hanya kapten tim, seluruh pemain yang berada di lapangan pun langsung menyerang wasit wanita asal Brasil tersebut.
Yuki Ishikawa selaku kapten kemudian turun tangan bersama rekan-rekannya. Sesuai peraturan, hanya kapten tim yang boleh berkomunikasi dengan wasit.
Ishikawa menyarankan Grass Angela untuk memutar ulang video untuk melihat apakah ada empat sentuhan.
Namun wasit tetap menertawakan keputusannya, tanpa menggunakan haknya untuk meninjau ulang kejadian tersebut melalui tayangan ulang.
Hal ini membuat Ishikawa sangat kesal. Ia langsung melambaikan tangannya ke udara, sebagai bentuk kekecewaan dan kemarahannya kepada wasit.
Tak sampai disitu saja, salah satu pemukul terbaik dunia ini tak lagi menghentikan rekan satu timnya untuk memprotes keputusan kontroversial wasit tersebut.
Hanya saja protes yang dilontarkan Onodera, Kentaro, dan Otsuka tidak dihiraukan oleh Grass Angela. Pada akhirnya, Jepang hanya bisa menerima keputusan kontroversial yang saat itu memberi alasan bagi Kanada.
Pada akhirnya, Jepang tetap memenangkan pertandingan tersebut. Seolah tak terpengaruh dengan kontroversi wasit pertandingan, juara 3 VNL 2023 itu sukses mengalahkan Kanada dalam tiga set langsung.
Jepang akan menghadapi pemenang pertandingan Argentina melawan Slovenia di semifinal pada Sabtu 29 Juni.
Jika Yuki Ishikawa dkk berhasil mencapai final, Jepang akan menorehkan sejarah baru di VNL sejak pertama kali digelar pada 2018 lalu.
(Tribunnews.com/Giri)