TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPSI) Yoris Rawai mendukung penuh keputusan pemerintah menyelamatkan perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang beberapa kali dinyatakan pailit oleh pengadilan negeri. sebelumnya.
Wakil Ketua DPD RI menilai perlu dilakukan upaya penyelamatan Shreetex agar tidak menimbulkan dampak sistemik terhadap ekosistem dan pemangku kepentingan.
“Kami sangat mendukung upaya pemerintah dengan menunjuk empat kementerian teknis untuk menyelamatkan SRITEX dari kebangkrutan,” kata Yoris kepada wartawan seraya menambahkan bahwa ada dampak sistemik terhadap ekosistem dan pemangku kepentingan. 10/2024).
Menurutnya, upaya terbaik saat ini adalah memberikan ruang yang lebih fleksibel agar SRITEX dapat melanjutkan usahanya sehingga seluruh karyawan terhindar dari PHK.
“Tentunya tergantung semua kreditur yang masing-masing punya kepentingan. Namun manfaat kelangsungan usaha akan menyelamatkan banyak pihak dan tentunya karyawan juga akan terlindungi, ujarnya.
Jadi, menurut Yori, semua pihak yang berkepentingan perlu duduk bersama untuk mencari solusi terbaik.
“Upaya penyelamatan sangat masuk akal,” katanya.
Sementara itu, pada kesempatan terpisah, Bibit Gunawan dari kalangan perbankan menyoroti perlunya reformasi PKPU dan UU Kepailitan.
Ia mengatakan, UU ACO seringkali digunakan secara jahat sebagai alat beberapa pihak untuk membuat institusi bangkrut.
Ia mengatakan, ada beberapa celah hukum yang perlu dihilangkan agar tidak terjadi eksploitasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Dalam hal seperti ini, kami mendorong reformasi PKPU dan UU Kepailitan, terutama untuk menutup kesenjangan hukum yang ada,” jelasnya.
Wakil Direktur Kelembagaan dan Penghubung Pemerintah Arnod Sihite mengatakan persaingan di sektor garmen dengan impor barang yang besar telah memukul industri lokal hingga tidak mampu bersaing dengan dunia.
“Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemerintah turun tangan membela PT SRITEX demi menjaga stabilitas perekonomian nasional dan gejolak sosial. Kita terhindar dari dampak yang besar karena tidak lagi mempunyai penghasilan, apalagi sebagian besar pekerja perempuan membutuhkan perlindungan dan ada yang tidak punya penghasilan. ribuan dari mereka. “Kami mendukung pembelaan ini. Saya mendukungnya,” katanya.