Yahya Sinwar lolos lagi, Shin Bet Israel menyangkal membunuh tokoh senior Hamas, hanya terluka dalam pemboman
TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin gerakan Hamas di Gaza yang saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Politik Organisasi Pembebasan Palestina, Yahya Sinwar, kembali lolos dari upaya pembunuhan Israel.
Konfirmasi ini disampaikan oleh badan intelijen Israel Shin Bet yang pada Minggu malam (22/09/2024) membantah pemberitaan dan laporan bahwa Yahya Sinwar telah terbunuh dan diyakini masih hidup.
Hal ini terjadi menurut publikasi situs Ibrani “Walla” setelah media Israel melaporkan bahwa badan keamanan Israel sedang menyelidiki kemungkinan bahwa Sinwar terbunuh dalam pemboman oleh pasukan pendudukan di Jalur Gaza.
Hebrew Channel 14 melaporkan bahwa penilaian keamanan menunjukkan bahwa Yahya Sinwar terluka tetapi tidak terbunuh.
Media juga menyebut penilaian itu dilakukan hanya untuk menentang pemutusan hubungan dengan Sinwar. Itu saja.
Pada saat yang sama, juru bicara tentara pendudukan Israel menegaskan bahwa tidak ada informasi pasti untuk membuktikan atau menyangkal pembunuhan tersebut. Pimpinan Hamas, Mr. Yahya Sinwar di Gaza. Sinwar dilaporkan menjadi orang nomor 1 dalam daftar pembunuhan militer Israel. (jn/screencapture) IDF hampir menangkap Sinwar
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pernah mengaku hampir merebut kota Sinwar di terowongan Gaza.
Menurut IDF, Yahya Sinwar akan ditangkap jika mereka tidak terlambat “beberapa menit”.
“Kami sudah dekat. Kami berada dalam kepemilikannya. Kami memasuki kompleks bawah tanah. “Kompleksnya ‘panas’,” Jenderal Goldfus, komandan Divisi 98 IDF, seperti dikutip The Times of Israel, Minggu (8/11/2024).
Goldfus mengklaim bahwa mereka menemukan banyak uang di kompleks tersebut.
“Kopinya masih panas. Senjata berserakan.”
Menurutnya, Sinwar pergi hanya beberapa menit sebelum IDF tiba di terowongan.
Februari lalu, IDF merilis video yang menunjukkan sebuah terowongan di Gaza.
Menurut Israel, Sinwar, keluarga Sinwar dan pejabat senior Hamas menggunakan tempat perlindungan tersebut selama perang.
Terowongan itu tampaknya memiliki dua kamar mandi, dapur, dan ruang tidur.
Selain itu, terdapat ruangan terpisah yang menurut IDF digunakan oleh Sinwar sendiri. Di dalamnya ada brankas berisi uang miliaran.
Goldfus mengatakan IDF membutuhkan waktu 10 jam untuk menerobos pertahanan Hamas di Khan Younis.
Dia mengatakan terowongan itu merupakan pusat kelompok Hamas. Jadi agar Israel bisa mengalahkan Hamas, terowongan tersebut harus dihancurkan.
“Saat saya merencanakan operasi sekarang, pertama-tama saya melihat terowongannya, dan dari sana saya pergi ke permukaan,” katanya.
Goldfus adalah salah satu perwira senior IDF yang memimpin serangan Hamas di Gaza. Yahya Sinwar menyamar sebagai wanita dalam wawancara tahun 2021 (X Vice)?
Beberapa waktu lalu, media Inggris bernama Daily Express memberitakan bahwa Sinwar “berpakaian seperti wanita” untuk menghindari deteksi.
Shalom Ben Hanan, mantan penjaga keamanan Shin Bet, mengatakan Sinwar tidak berada di terowongan selama 24 hingga 36 jam.
Mengutip sumber intelijen, Daily Express mengatakan Sinwar mengetahui teknologi Israel dapat mendeteksi pergerakan di dalam terowongan.
“Dia harus pindah untuk menghindari kesalahan yang bisa merugikannya,” kata sumber itu.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa Sinwar memiliki kontak terbatas dengan dunia luar. Pesan yang dikirim ke pemimpin Hamas lainnya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan sebelumnya.
(oln/khbrn/*)