Laporan reporter Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNWES.COM, TANGERANG – Yusuf Mansur selaku Ketua Umum Daarul Qur’an mewisuda 588 santri di Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Ketapang Tangerang pada Juni 2024.
Mereka mengikuti Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) tahun 2024 setelah berhasil menyelesaikan hafalan Al-Quran sebanyak 5 hingga 30 kali.
Sebelumnya santri Pondok Tahfizh Daarul Qur’an se-Indonesia, rumah tahfizh dan santri Institut Daarul Qur’an wajib mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.
Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah dipilih untuk mempelajari dan mengajarkan Al-Quran. Ini benar-benar merupakan berkah yang luar biasa. “Bagi yang hidup berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Qur’an, Insya Allah keberkahan akan terus mengalir,” kata KH. Yusuf Mansur.
Hadir pula para pemimpin dan Masyaikh lainnya dari berbagai negara, termasuk Komisaris Jenderal. Setengah. (pensiun) Ph.D. H. Anton Bachrul Alam, S.H dan Marsekal Pertama (Purn) Sugiharto.
Mereka senang melihat banyak generasi muda yang berhasil menuntaskan hafalan Al-Quran.
“Saya kira ini hal yang positif. Di antara banyaknya pilihan kegiatan di kalangan generasi muda, masih banyak masyarakat yang memilih menghafal Al-Quran. Ini sangat perlu diapresiasi dan dikembangkan di banyak tempat,” kata Anton Bachrul. Alam yang merupakan Kapolda Jatim dan Humas Polri.
Sedangkan Wirda Mansur, putri pertama KH. Yusuf Mansur menceritakan perjalanannya sepulang dari haji dengan undangan dari Kerajaan Arab Saudi.
Dalam pesannya, Kak Wirda mengingatkan para santri untuk menghafal dan selalu dekat dengan Al-Quran karena kelak Al-Quran akan memberikan keberkahan bagi yang sering membaca, menghafal dan menyimpannya.
Prestasi luar biasa juga diraih oleh sejumlah santriwati dan putra pesantren dalam ajang ini.
Misalnya saja Helmi Zakia Ulfa. Ia merupakan santri Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Banyuwangi yang menjadi peserta terbaik tahun ke-30.
“Semoga dengan hafal Al-Quran saya bisa mengangkat derajat orang tua saya dan kelak membantu saudara-saudara saya di surga,” kata Wirda mengungkapkan harapannya.
Salwa (13), seorang siswa tuna netra yang juga telah selesai menghafal Al-Quran. Ia juga berhasil meraih Juara II Tanah Air pada kategori 30 Juz Rumah Tahfizh.
Insya Allah hafalan Alquran bisa mendekatkan kita kepada Allah dan mewujudkan segala impian kita, ujarnya.
Serta pemberian hadiah kepada yang tuntas hafalannya. Kegiatan WTN juga memberikan pengakuan berupa sertifikat Sanad Al-Quran dan Kaligrafi bagi yang lulus ujian.
Pemberian ijazah sanad diperiksa langsung oleh Massaikh Daarul Qur’an yang ahli di bidang Al-Qur’an dan Kaligrafi.
Kini, Daarul Qur’an terus menerima siswa dari Taman Kanak-Kanak hingga Universitas sepanjang tahun, baik untuk transfer maupun untuk tahun ajaran berikutnya.