WHO Sebutkan Kasus Kolera Meningkat 13 Persen, Tahun Lalu Angka Kematian 71 Persen

Laporan reporter Tribunnews.com Aysia Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus kolera akan meningkat sebesar 13 persen dan kematian sebesar 71 persen pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022.

Tahun lalu, lebih dari 4.000 orang meninggal karena penyakit yang mudah dicegah dan diobati.

Empat puluh lima negara melaporkan situasi tersebut, meningkat 44 dari tahun lalu dan 35 pada tahun 2021. 38 persen dari kasus yang dilaporkan adalah anak-anak di bawah usia lima tahun, kata WHO dalam situs resminya, Rabu (11/11). /2024 ).

Kolera adalah penyakit usus serius yang menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.

Kota-kota dengan sanitasi terbatas adalah yang paling terkena dampaknya.

Pengungsian terus terjadi akibat konflik, perubahan iklim, kekurangan air bersih dan sanitasi, kemiskinan, keterbelakangan pembangunan, dan konflik.

Hal ini disusul oleh bencana akibat bencana alam yang berkontribusi terhadap meningkatnya wabah kolera pada tahun lalu.

Distribusi geografis kolera akan berubah secara signifikan dari tahun 2022 hingga 2023, dengan kasus di Timur Tengah dan Asia menurun sebesar 32 persen, sementara kasus di Afrika meningkat sebesar 125 persen.

Banyak negara Afrika melaporkan angka kematian yang tinggi, yang mencerminkan kurangnya akses terhadap pengobatan.

Ini adalah tahun pertama banyak negara melaporkan kematian akibat kolera di luar fasilitas kesehatan, yang dikenal sebagai “kematian warga sipil”.

Di lima dari 13 negara yang melaporkan, lebih dari sepertiga kematian akibat kolera terjadi di daerah pedesaan. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam akses terhadap pengobatan dan perlunya penguatan lokal terhadap hal ini.

Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Malawi dan Somalia terus melaporkan wabah besar dengan lebih dari 10.000 kasus yang diduga atau dikonfirmasi pada tahun 2023, serta Ethiopia, Haiti, Mozambik dan Zimbabwe.

Berdasarkan data awal, krisis kolera global akan berlanjut hingga tahun 2024, dengan 22 negara terkena dampaknya.

Meski jumlah pendaftar pada tahun 2024 sejauh ini lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada tanggal 22 Agustus, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan 342.800 kasus dan 2.400 kematian di seluruh benua.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *