Laporan dari reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis data baru yang menunjukkan hampir sepertiga (31 persen) orang dewasa di seluruh dunia, atau sekitar 1,8 miliar orang, tidak memenuhi tingkat aktivitas fisik yang disarankan.
Temuan ini menunjukkan tren kurangnya aktivitas fisik yang mengkhawatirkan di kalangan orang dewasa.
Jika tren ini terus berlanjut, tingkat ketidakaktifan fisik diperkirakan akan meningkat hingga 35 persen pada tahun 2030.
WHO sendiri menganjurkan agar orang dewasa melakukan aktivitas fisik sebanyak 150 menit per minggu.
Kurangnya aktivitas fisik membuat orang dewasa berisiko lebih besar terkena penyakit.
Seperti serangan jantung dan stroke kardiovaskular, diabetes tipe 2, demensia, dan kanker seperti payudara dan usus besar.
Studi tersebut dilakukan oleh ilmuwan WHO bersama rekan akademisnya dan dipublikasikan di jurnal The Lancet Global Health.
“Temuan baru ini menyoroti hilangnya peluang untuk mengurangi kanker dan penyakit jantung, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan melalui peningkatan aktivitas fisik,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (27/2024) di situs resmi WHO. dikatakan. ).
Tingkat ketidakaktifan fisik tertinggi terdapat di kawasan Asia-Pasifik sebesar 48 persen dan Asia Selatan sebesar 45 persen.
Hal ini diikuti oleh tingkat ketidakaktifan fisik di wilayah lain, dari 28 persen di negara-negara berpendapatan tinggi di Barat hingga 14 persen di Oseania.
Sehubungan dengan temuan ini, WHO menyerukan negara-negara untuk memperkuat implementasi kebijakan mereka untuk mempromosikan aktivitas fisik.
Promosi ini dapat dilakukan melalui olah raga lokal dan komunitas serta rekreasi aktif dan transportasi.