WHO: Lebih 1 dari 5 Orang Dewasa di Dunia Menderita Infeksi Herpes Genital

Demikian dilansir reporter Tribunnews.com Aysia Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan diperkirakan 846 juta orang berusia antara 15 dan 49 tahun hidup dengan infeksi herpes genital.

Atau lebih dari 1 dari 5 orang pada kelompok usia ini di seluruh dunia menderita herpes genital. 

Diperkirakan setidaknya 1 orang per detik dan 42 juta orang terkena infeksi herpes genital baru setiap tahunnya.

Biasanya, infeksi ini tidak menimbulkan atau hanya menimbulkan sedikit gejala. 

Namun, bagi sebagian orang, infeksi ini menyebabkan luka dan lecet pada alat kelamin, yang terasa nyeri dan dapat kambuh sepanjang hidup.

Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan seringkali memerlukan beberapa kali kunjungan ke dokter. 

Menurut perkiraan, pada tahun 2020, lebih dari 200 juta orang berusia antara 15 dan 49 tahun menderita setidaknya satu episode gejala tersebut.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexually Transmissible Infections ini mengatakan pengobatan dan vaksin baru diperlukan untuk mengurangi dampak kesehatan dari virus herpes dan mengendalikan penyebarannya.

“Meskipun sebagian besar penderita herpes genital hanya memiliki sedikit gejala, dengan banyak infeksi, herpes genital masih menimbulkan rasa sakit dan penderitaan bagi jutaan orang di seluruh dunia dan membebani sistem kesehatan,” kata direktur Program HIV Dunia. , Hepatitis. , dan infeksi menular seksual di WHO, seperti dilansir Dr. Meg Doherty pada Rabu (12/11/2024). 

“Pilihan pencegahan dan pengobatan yang lebih baik diperlukan untuk mengurangi penularan herpes dan membantu mengurangi penyebaran HIV,” lanjutnya. 

Saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan herpes, namun pengobatan dapat meringankan gejalanya. 

Selain luka, herpes genital juga bisa menyebabkan komplikasi serius, termasuk herpes neonatal. 

Kondisi langka ini terjadi terutama ketika seorang ibu tertular infeksi pada akhir kehamilan dan kemudian menularkan virus tersebut kepada anaknya saat melahirkan.

Ada dua jenis virus herpes simpleks (HSV), yaitu HSV-1 dan HSV-2, yang dapat menyebabkan herpes genital. 

Menurut perkiraan, pada tahun 2020, 520 juta orang mengidap HSV-2 genital, yang ditularkan melalui aktivitas seksual. 

Dari perspektif kesehatan masyarakat, HSV-2 genital sangat serius karena lebih mungkin menyebabkan wabah berulang, menyebabkan sekitar 90 persen gejala, dan dikaitkan dengan risiko tiga kali lipat infeksi HIV.

Berbeda dengan HSV-2, HSV-1 terutama menyebar melalui air liur atau kontak kulit ke kulit di sekitar mulut, sehingga menyebabkan herpes mulut pada masa kanak-kanak. 

Namun pada orang yang belum pernah terinfeksi, HSV-1 dapat menular secara seksual sehingga menyebabkan infeksi menular seksual pada masa remaja atau dewasa. 

Pada tahun 2020, diperkirakan 376 juta orang mengalami infeksi HSV-1 pada alat kelamin. 

Dari jumlah tersebut, sekitar 50 juta menderita HSV-2, karena kedua jenis tersebut dapat terjadi pada waktu yang bersamaan.

Meski tidak sepenuhnya efektif menghentikan penyebaran, penggunaan kondom yang benar dan konsisten dapat mengurangi risiko penularan herpes. 

Orang dengan gejala aktif sebaiknya menghindari hubungan seksual dengan orang lain karena herpes paling menular jika terdapat luka. 

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan tes HIV untuk orang dengan gejala herpes genital dan, jika perlu, pencegahan penularan untuk mencegah HIV.

MATA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *