WHO Laporkan Alkohol dan Narkoba Sebabkan 3 Juta Lebih Kematian dalam Setahun 

Laporan dari reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan lebih dari 3 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat narkoba dan alkohol. 

WHO mengindikasikan bahwa 2,6 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi alkohol, atau 4,7 persen dari seluruh kematian, dan 600.000 kematian disebabkan oleh penggunaan narkoba atau narkoba. 

Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, penggunaan narkoba sangat merugikan kesehatan manusia.

“Risiko terkena penyakit kronis, masalah kesehatan mental meningkat, dan komplikasi menyebabkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahunnya,” kata Dr. Ia juga meminta masyarakat mengurangi dampak negatif minuman beralkohol terhadap kesehatan dan masyarakat.

Pihaknya juga menyarankan masyarakat untuk mencari pengobatan terhadap gangguan penggunaan narkoba. 

WHO juga mengindikasikan bahwa jumlah kematian tertinggi akibat alkohol terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah. 

Jumlah alkohol per kapita di dunia mengalami sedikit penurunan dari 5,7 liter pada tahun 2010 menjadi 5,5 liter pada tahun 2019. 

Konsumsi per kapita tertinggi pada tahun 2019 tercatat di WHO Kawasan Eropa (9,2 liter) dan Amerika (7,5 liter).

Rata-rata adalah 27 gram alkohol per hari per penduduk.

Ini tentang dua gelas anggur, dua botol bir (33 cl) atau dua bagian alkohol (4 cl). 

Kondisi ini dan konsumsi alkohol dalam jumlah banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan serta kematian dan kecacatan.

Pada tahun 2019, 38 persen peminum saat ini minum secara tidak sengaja.

Didefinisikan sebagai meminum setidaknya 60 gram alkohol pada satu kali atau lebih dalam sebulan terakhir, atau setara dengan 4 atau 5 gelas anggur, botol bir, atau satu meja.

Pesta minuman keras merupakan hal yang lumrah di kalangan pria.

Di seluruh dunia, 23,5 persen dari seluruh anak berusia 15-19 tahun meminum alkohol. 

Konsumsi alkohol tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun di Eropa (45,9%), diikuti oleh Amerika (43,9%).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *