Whistleblower Israel Buka Mulut: Pangkalan Militer Gurun Negev Lokasi Penyiksaan Kejam nan Ekstrem

Pelapor Israel buka mulut: Pangkalan Negev, tempat penyiksaan kejam, tahanan hilang karena geng

TRIBUNNEWS.COM – Berdasarkan laporan CNN pada Jumat (10/5/2024), pelapor Israel mengungkap kondisi yang meresahkan di kamp gurun Sde Teiman, sebuah pangkalan militer yang diubah menjadi kamp interniran di Gurun Negev.

Fasilitas ini digunakan untuk menampung warga Palestina yang ditangkap selama invasi Israel ke Gaza.

Para pengungkap fakta, yang mengambil risiko konsekuensi hukum dan pembalasan dari kelompok-kelompok yang mendukung kebijakan keras Israel di Gaza, menggambarkan para tahanan yang ditahan di bawah pengekangan fisik yang ekstrim.

“Anda akan melihat barisan pria dengan pakaian olahraga abu-abu duduk di atas kasur kertas tipis yang dikelilingi kawat berduri. “Mereka semua terlihat di bawah lampu depan dengan mata tertutup dan kepala tertunduk,” kata laporan itu, mengutip pelapor.

“Kami diberitahu bahwa mereka tidak diizinkan bergerak. Anda harus duduk tegak. Anda tidak diperbolehkan berbicara. Mereka tidak diperbolehkan melihat ke balik penutup mata mereka.”

Laporan itu mengatakan para tahanan “dikenakan pengekangan fisik yang ekstrem dan dibawa ke rumah sakit lapangan di mana para tahanan yang terluka diikat ke tempat tidur mereka, memakai popok dan diberi makan melalui sedotan.” (COMID) KOTA HANTU – Gambar ini diambil pada 16 Januari 2023 menunjukkan pemandangan udara dari fasilitas pelatihan perang kota tentara Israel yang meniru Kota Gaza di Pusat Pelatihan Tze’elim di Gurun Negev Selatan. Israel belum melancarkan invasi darat ke Gaza, meski pihaknya menyatakan akan segera melakukan invasi tersebut. Laporan media dan pakar mengaitkan penundaan ini dengan tekanan internasional, perpecahan politik-militer, dan kekhawatiran mengenai sandera. Delapan belas hari setelah serangan paling mematikan yang pernah dilakukan terhadap Israel oleh gerakan Islam Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, militer Israel tanpa henti membombardir wilayah tersebut. (MENAHEM KAHANA/AFP) (AFP/MENAHEM KAHANA) Dia tidak dianggap manusia

Seorang pelapor yang bekerja sebagai petugas medis di rumah sakit lapangan di fasilitas tersebut mengatakan: “Mereka mengambil benda apa pun yang tampak seperti manusia.”

Artinya, narapidana yang ditangkap sudah tidak dianggap sebagai manusia lagi. Perlakuan terhadap narapidana juga melanggar hak asasi manusia.

Dia mengatakan penjaga diperintahkan untuk membungkam tahanan dan melaporkan “masalah” sebagai hukuman.

Pelapor lain mengatakan serangan itu “bukan untuk pengumpulan intelijen” tetapi untuk “balas dendam.”

Pernyataan para pelapor juga menimbulkan kekhawatiran tentang perawatan medis di fasilitas tersebut.

Yang lain melaporkan: “Anggota tubuh para tahanan terkikis karena mereka terluka karena terus-menerus ditumpangi berang-berang. Prosedur medis terkadang dilakukan oleh tenaga medis yang tidak berkualifikasi,” lanjut laporan itu.

Menanggapi permintaan komentar CNN, militer Israel mengatakan akan “menyelidiki dan menangani semua tuduhan pelanggaran dengan tepat”.

Militer Israel tidak secara langsung menyangkal laporan bahwa para tahanan dilucuti pakaiannya atau diberi popok, namun mengatakan bahwa “para tahanan diberikan kembali pakaian mereka setelah dipastikan bahwa pakaian tersebut tidak menimbulkan risiko keamanan.”

(oln/anadolu/cnn/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *