Tribunnews.com – PCI Suriah juga menyajikan perayaan Hari Nasional Santri, menjaga webinar stimulan dengan tema “Jangan bangga dengan Santri yang suci tapi bangga.”
Webinar ini bertujuan untuk merangsang siswa Indonesia untuk memperkuat peran mereka di dunia dunia tanpa kehilangan kualitas Islam dan Indonesia.
Loyed oleh Adzani Winsan, oleh Bahtsul Masa’il dan Syu’bah Abu Nafi institusi sebagai host, webinar ini menyajikan sumber daya utama, Prof. H. Nadersyah Hoseded, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D.
Dalam presentasinya, Gus Nadir mendesak siswa yang tidak hanya bangga mempertahankan gelar siswa, tetapi juga dapat membuat orang yang bangga.
Dia menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan intelektual dan penentuan prinsip, sambil menolak kualitas agama yang serius.
“Harapan besar Anda, ada orang yang bisa menjadi Sheikh Wahbah Zuhaha Zuhaili Baru, Sheikh di sana Jumat depan, atau bahkan Gu Dur dan Prof. A Santri tidak hanya dikenal karena media sosial, tetapi tahu -karena kontribusi unik mereka untuk sains, “Suriah Pcinu mengatakan Santri Indonesia menjadi contoh Santri
Gus Nadir juga menyoroti sebagai rekonsiliasi bahwa monolog seringkali kurang menarik bagi komunitas umum.
“Sudah waktunya bagi kita siswa muda untuk mengubah cara yang lebih dingin, universal, dan dapat diterima untuk menerima semua orang,” kata Gus Nadir.
Webinar ini dengan interaktif, dengan lebih dari lima pertanyaan dari peserta yang dijawab dengan gaya fitur yang terpisah dan menginspirasi.
Webinar disiarkan langsung di TV Zoom dan YouTube Channel Leaf, dengan lebih dari 68 peserta yang secara aktif berpartisipasi dalam diskusi dan ratusan menonton siaran langsung.
Kegiatan ini adalah serangkaian empat webinar yang akan diadakan di Pcinu Syia, hingga bagian atas perayaan pada 15 November 2024.
Di akhir kejadian, Gus Nadir menyatakan pesan yang penuh makna: “Persiapkan kita, jangan kudus, santri yang bangga. Kita perlu memahami waktu dan terus memahami waktu dan terus meningkatkan kualitas kita Bahkan bersedia untuk menjadi sikap yang kuat, sedang dan mulia.
Prosator Adzani Wintan dikirim untuk bergerak dengan kata -kata yang menggembirakan: “Santri adalah tembok, dan sekarang orang suci bukanlah hal yang mudah. Namun, menjaga pembelajaran dan kemajuan, kami biasanya memelihara tabir dan kelopak Kualitas Rahmatan lil ” Ingatlah, tidak memiliki Santri, tetapi orang suci yang bangga.
Webinar ini merupakan langkah penting menuju PCINU Suriah Siswa di berbagai belahan dunia, memperkuat generasi Santri di Indonesia untuk berkontribusi pada status baik orang dan bangsa.
(*)