Laporan jurnalis Tribunnews Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat telah meningkatkan langkah-langkah keamanan di beberapa pangkalan militernya di Eropa, menaikkan statusnya ke level tertinggi kedua.
Hal ini diungkapkan oleh seorang pejabat pertahanan Amerika yang meminta tidak disebutkan namanya, dan menjelaskan dalam pernyataan resmi bahwa pangkalan militer Amerika yang tersebar di Eropa telah dinaikkan ke tingkat siaga, “Pasukan Perlindungan Charlie.”
Peningkatan ini terjadi setelah munculnya informasi intelijen yang menunjukkan kemungkinan serangan teroris yang menargetkan personel atau fasilitas militer Amerika di Eropa, seperti Jerman, Italia, Rumania, dan Bulgaria.
Seorang pejabat pertahanan AS, Lucas Tomlinson, mengatakan kepada Fox News: “Ada informasi yang dapat dipercaya yang mengindikasikan serangan terhadap pangkalan AS minggu depan.”
Pejabat tersebut tidak mengungkapkan rincian tentang sifat ancaman tersebut. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa ancaman tersebut tidak terkait dengan pemilu Prancis, juga tidak terkait dengan Olimpiade di Paris Juli mendatang atau Kejuaraan Sepak Bola Eropa yang saat ini diadakan di Jerman.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Angkatan Darat AS memutuskan untuk meningkatkan kewaspadaan. Selanjutnya, tingkat “delta” tertinggi hanya diterapkan jika terjadi atau terjadi serangan teroris.
Komando Eropa AS (USEUCOM) tidak mengonfirmasi perubahan status tersebut, namun menekankan bahwa pasukannya tetap waspada. Di Jerman, pemerintah daerah dilaporkan mendatangkan 580 petugas polisi internasional untuk membantu mengamankan turnamen sepak bola bersama petugas Jerman.
Tak hanya itu, Pangkalan Udara Spangdahlem di pedesaan Jerman Barat juga mengeluarkan peringatan tersendiri yang menyebutkan bahwa pilot 52nd Fighter Wing dilarang mengenakan seragam di luar pangkalan dan harus terbang dengan pakaian sipil sebagai tindakan pencegahan. “
“Kami bersiap menghadapi semua potensi ancaman, mulai dari teroris Islam radikal hingga penjahat yang kejam dan hooligan,” kata Menteri Dalam Negeri Nancy Viser sebelum turnamen, menurut CNN International.
Pemerintah Prancis juga meningkatkan peringatan keamanan nasional ke tingkat tertinggi menjelang Olimpiade Paris, dan juga melipatgandakan upaya dan kewaspadaan.
Kedutaan Besar AS mengatakan: “Pihak berwenang Perancis secara aktif memantau ancaman teroris yang berasal dari kelompok terorganisir dan individu ekstremis. Serangan dapat terjadi tanpa atau tanpa pemberitahuan, menargetkan lokasi wisata dan acara olahraga dan budaya besar, serta area publik lainnya yang menarik banyak orang. warga sipil.” . Dia mengatakan di Prancis dalam sebuah pernyataan.