Warga Suriah Minta Tel Aviv Dibom, Israel Cegah Suriah Selatan Berubah Jadi Lebanon Selatan

Tribunnews.com – Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan Israel tidak mengizinkan wilayah Suriah selatan untuk “berubah menjadi Lebanon selatan.”

Saat ini, Israel masih percaya bahwa wilayah Suriah selatan adalah ancaman bagi Israel. Faktanya, Perdana Menteri Israel Netanyahu menuntut demiliterisasi yang cukup di Suriah selatan.

Ada 1,5 tahun di Lebanon selatan, yang merupakan bencana bagi Israel, ketika Hizbullah melancarkan serangan dari sana.

IDF dilaporkan masih menyerang target militer di Suriah selatan, termasuk markas dan senjata.

Semua berita Israel mengutip IDF yang mengatakan: “Aset dan kekuatan militer Suriah selatan adalah ancaman bagi warga negara Israel.”

“Informasi ini sangat jelas: kami tidak akan membiarkan Suriah selatan menjadi Lebanon selatan.”

Presiden Suriah Ahmad Al Sharaa, juga dikenal sebagai Al Jolani, dikatakan telah mengirim sinyal bahwa ia menginginkan perdamaian dengan Israel.

Al Sharaa mengambil alih kekuasaan setelah memimpin kelompok itu, Hayat Tahrir Al Sham (HTS), yang menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad akhir tahun lalu.

Al Sharaa menjadi tuan rumah pertemuan tentang persatuan nasional Suriah pada hari Selasa untuk menjelaskan masa depan politik dan ekonomi Suriah.

Al Sharaa mengutuk pelanggaran Israel Suriah. Dia juga meminta komunitas internasional untuk membantu mencegah invasi Israel.

Namun, laporan berita media Israel mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, Al Sharaa juga telah mengirim sinyal perdamaian ke Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk melindungi komunitas Druze di Suriah selatan, yang dikatakan telah bertemu di Damaskus.

Menurut sumber daya, berita tentang menghadiri konferensi, Al Sharaa mencoba mencegah kecemasan di komunitas Druze. Dia juga mengirim sinyal kepada Israel bahwa rezim itu tidak akan menjadi ancaman.

“Suriah tidak memiliki ancaman keamanan. Kami ingin perdamaian. Kami tidak memiliki musuh. Kami ingin mengembangkan negara dan memberikan layanan.” Ancaman diberikan oleh model Assad, Hizbullah dan Iran.

Dia juga menekankan upaya pemerintah baru untuk menyelundupkan senjata dengan Hizbullah di perbatasan Suriah-Lebanon.

Selain itu, ia membantah klaim Netanyahu bahwa komunitas Druze telah menjadi minoritas Suriah.

Israel, di sisi lain, masih menyerang Suriah. Israel menyerang daerah Al Kismah di Damaskus selatan pada hari Selasa dan menewaskan empat orang.

Serangan itu juga dilakukan di Kota Izra. Al Mayadaen mengatakan bekas pangkalan Angkatan Darat Suriah juga merupakan sasaran Israel.

Setelah serangan itu, Suriah di Damaskus dan Hom memprotes. Mereka meminta Al Sharaa untuk menyerang Israel.

Para pengunjuk rasa: “Jolani, meledakkan Tel Aviv.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *