Warga Sipil Dipaksa Pindah, PM Lebanon Tegaskan Perintah Israel sebagai Kejahatan Perang

TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengkritik Israel karena memerintahkan pemindahan paksa warga sipil.

Baru-baru ini, pemukiman kembali secara paksa telah menargetkan penduduk di 10 kota dan desa, dengan perintah baru untuk kota Baalbek, Ain Bourday dan Duris.

“Ancaman musuh Israel untuk mengevakuasi seluruh kota dan mengusir mereka dari wilayah dan rumah mereka terhadap warga sipil Lebanon merupakan kejahatan perang tambahan selain kejahatan yang dilakukan musuh Israel, termasuk pembunuhan, perusakan dan sabotase,” tambahnya. katanya, Kamis (31/10/2024), lapor Al Jazeera.

Mikati mengatakan, sikap tersebut sudah ia sampaikan kepada seluruh korps diplomatik.

Dia juga menyerukan peningkatan tekanan politik untuk mengakhiri agresi mematikan Israel.

Selain itu, Najib Mikati bertemu dengan Duta Besar AS Lisa Johnson dan Duta Besar Mesir Alaa Moussa untuk mencapai gencatan senjata di Lebanon. Upaya gencatan senjata

Secara terpisah, Najib Mikati mengatakan utusan AS Amos Hochstein memberi isyarat melalui panggilan telepon pada hari Rabu bahwa gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hizbullah dimungkinkan sebelum pemilihan umum AS pada 5 November 2024.

“Pertemuan hari ini dengan Hochstein memberi saya kesan bahwa mungkin kita akan mencapai gencatan senjata dalam beberapa hari mendatang, sebelum 5 November,” kata Najib Mikati seperti dikutip Arab News, Kamis.

Pemimpin baru Hizbullah Naim Qassem mengatakan pada hari Rabu bahwa kelompoknya akan menyetujui gencatan senjata dengan Israel dengan persyaratan yang dapat diterima.

Namun, Qassem menambahkan, belum ada kesepakatan nyata yang dihadirkan.

Di sisi lain, Mikati mengatakan Hizbullah tidak lagi mengaitkan gencatan senjata di Lebanon dengan gencatan senjata di Gaza, melainkan mengkritik kelompok tersebut karena pembatalannya yang “terlambat”.

Di masa lalu, Hizbullah berulang kali menyatakan bahwa mereka hanya akan mengakhiri serangannya terhadap Israel jika gencatan senjata ditandatangani di Gaza.

Namun, Qassem mengatakan pada hari Rabu bahwa kelompok tersebut akan menyetujui gencatan senjata dengan persyaratan yang dianggap “pantas”, tanpa menyebutkan wilayah Palestina.

Mikati mengatakan gencatan senjata tersebut terkait dengan implementasi resolusi PBB yang mengakhiri perang antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.

Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 menyatakan bahwa hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh dikerahkan di Lebanon selatan, sekaligus menuntut penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon.

“Tentara Lebanon siap memperkuat kehadirannya di Lebanon selatan dan memastikan bahwa satu-satunya senjata dan infrastruktur militer di wilayah tersebut adalah senjata yang dikendalikan negara,” kata Mikati.

Sebagai informasi, pasukan darat Israel menyerbu Lebanon pada awal bulan ini.

Tentara mengatakan mereka ingin mengusir Hizbullah dari Lebanon selatan sehingga puluhan ribu warga Israel dapat kembali ke rumah tetangga mereka setelah lebih dari setahun serangan roket dan drone lintas batas.

Serangan udara Israel telah menghantam sebagian besar Lebanon selama berminggu-minggu, memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan rumah mereka.

Hizbullah juga menembakkan roket ke Israel hampir setiap hari sejak serangan mematikan Hamas terhadap Israel tahun lalu yang memicu perang Gaza. Ilustrasi – Awan asap membubung pasca serangan udara Israel di desa Khiam di Lebanon selatan, dekat perbatasan dengan Israel, pada 7 Oktober 2024. (AFP/-) Update perang di Timur Tengah

UNICEF melaporkan bahwa sejak 4 Oktober, serangan Israel di Lebanon telah menewaskan satu anak dan melukai sepuluh orang setiap hari.

Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati mengatakan dia berharap gencatan senjata dengan Israel akan diumumkan dalam beberapa jam atau hari mendatang ketika utusan AS Amos Hochstein mengunjungi wilayah tersebut untuk melakukan perundingan gencatan senjata.

Serangan udara Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara menghancurkan gudang berisi pasokan medis yang diterima beberapa hari yang lalu.

Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang 150 sasaran di Gaza dan Lebanon dalam 24 jam terakhir, mengeluarkan dekrit di Lebanon selatan, dan meledakkan desa-desa.

Pasukan Israel menargetkan dan menghancurkan obat-obatan dan pasokan medis di rumah sakit Kamal Adwan yang terkepung di Gaza utara, serta pabrik desalinasi air di dekatnya, dan juga melukai staf medis.

Tentara Israel melancarkan serangan besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki, termasuk di Nur Shams, menewaskan sedikitnya dua orang, termasuk seorang anak.

Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan lebih banyak serangan udara di Yaman, menghantam wilayah sekitar universitas di kota pelabuhan utama Hodeidah.

Jerman, Perancis dan Inggris telah menyerukan pembaruan segera layanan perbankan koresponden antara Israel dan wilayah Palestina setidaknya selama satu tahun.

Kegagalan memperbarui layanan akan mengakhiri perdagangan lintas batas dan menjadi bencana bagi perekonomian Palestina.

43.204 warga Palestina tewas dan 101.641 luka-luka dalam genosida Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Diperkirakan 1.139 orang tewas dan lebih dari 200 orang ditawan di Israel hari itu dalam serangan Hamas.

Di Lebanon, 2.822 orang tewas dan 12.937 luka-luka akibat serangan Israel sejak dimulainya perang Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *