Laporan reporter Tribunnews.com Abdi Rajanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi menangkap Pierre W.G. Abraham, pengemudi Toyota Fortuner arogan yang membawa plat dinas TNI palsu.
Awalnya, Pierre kedapatan membawa plat dinas TNI palsu akibat adu mulut dengan pengemudi lain di Tol Jakarta-Chicampek beberapa hari lalu.
Penelusuran Tribunnews, Pierre berdomisili di Jalan Mardani Raya, Gang N, RT 3 RW 13, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Warga mengenal tersangka sebagai orang yang baik dan baik.
L, seorang tetangganya, mengatakan bahwa Pierre memiliki sikap yang sangat baik di masyarakat.
“Saya baik terhadap warga, suka memarahi mereka. Saya tidak begitu gegabah,” kata L saat ditemui Tribunnews.com, Jumat (19/4/2024).
Hal senada juga diungkapkan R yang juga tetangga Pierre. Saya belum pernah melihat perilaku arogan dan kasar dari tersangka.
Bahkan, kata R, Pierre kerap ikut serta saat ada kegiatan masyarakat di lingkungannya.
“Tanggal 17 (Agustus) dia sering mengikuti (kompetisi), kadang kalau kita mau menampilkan halak bi halal, malam syuro ada pawai obor, jadi dia ikut (berkeliling),” ujarnya. .
Tak hanya itu, R mengatakan, tak jarang Pierre menjadi donatur untuk membeli makanan saat ada acara makan bersama yang sudah menjadi adat setempat.
Nanti kadang dia mau berkontribusi, kalau kita makan, dia ikut, dia mau ikut, tidak sombong, katanya.
Karena itu, warga sekitar rumah Pierre tidak mengetahui apa yang terjadi dan dia dijebloskan ke penjara.
“Enggak, makanya pas kita tahu (ditangkap) kita kaget, kok dia kasar banget, mungkin karena kecapekan, mungkin lama nyetir mobilnya?” Bukan tetangganya, dia baik, dia tidak pernah melakukan apa pun.” segala macam kebisingan, bahkan pembersih seperti ini (buat). Pembantunya juga baik dan sopan,” ujarnya.
Sifat baik hati itu juga terlihat pada istri Pierre yang kerap disapa Qori dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku kelas empat SD dan TK.
Keluarga Pierre juga sering mengikuti kegiatan masyarakat dan tidak pernah menutup diri.
“Entahlah, yang penting orangnya baik, tidak mau bernegosiasi, tidak sombong. Orang tersebut mudah bergaul. Benar orangnya selalu di dalam (rumah), tapi kalau kita ngomong begini, dia minta maaf, dia ada acara yang dia ikuti,” jelasnya.
Padahal, sebelum kejadian saat berangkat ke Bandung, Jawa Barat dan bertengkar di perjalanan, Pierre masih sempat bertemu dan berpamitan dengan tetangga sekitar rumahnya.
“Iya pas aku mau berangkat, aku cuma pamit waktu itu, aku pamit, malah aku makan di sini dulu, aku coba kacang, aku coba ini, lalu dia sudah mau pergi, dia pamit di sini, katanya mau ke bandung, trus dia makan dulu di sini, dia makan kacang-kacangan, kue lebaran, nah, pas kejadiannya, aku nggak yakin apa itu, tapi pas aku lihat, dia malah pakai itu bajunya, saya kaget,” ujarnya. Perselisihan tol
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, di Tol Jakarta-Chikampek (Japek) kilometer 57, terjadi adu mulut antara pelaku dan korban.
Kejadian ini pun viral di media sosial, pengemudi mobil Toyota Fortuner berplat dinas TNI 84337-00 lalu bertindak arogan. PWGA, pengemudi mobil Toyota Fortuner berpelat dinas TNI palsu tampak mengenakan pakaian tahanan usai menjadi tersangka dan ditahan dalam kasus pemalsuan dokumen di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/4/2024) (Tribunnews.com /Abdi Rajanda Shakti)
Bahkan, ia mengaku sebagai adik jenderal saat itu sambil mengintimidasi korban.
Kepala Puspom TNI Mayjen TNI Nugraha Gumillar sebelumnya juga mengatakan, Puspom TNI melakukan verifikasi database nomor STNK di Mabes Denma TNI.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, mobil tersebut terdaftar sebagai milik Asep Adang.
Mobil tersebut didaftarkan kepada pemiliknya, Asep Adang, yang kemudian diketahui merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI, ujarnya, Jumat (4/12/2024).
Namun setelah diselidiki lebih lanjut, plat dinas TNI tersebut ternyata palsu. Diketahui pula, klaim yang menyebut pelaku merupakan adik seorang jenderal tidaklah benar. Plat dinas TNI milik seorang purnawirawan
Polisi akhirnya mengungkap asal muasal pelat nomor TNI yang dikenakan PWGA, pengemudi mobil Toyota Fortuner yang viral karena sombong di Tol Jakarta-Chikampek (Japek).
Dalam pemeriksaan, pelat dinas diketahui milik kakak laki-laki tersangka purnawirawan TNI berinisial T.
Jadi, dia bukan anggota TNI. Saat kakaknya masih aktif hingga pensiun, ia diberi plat dinas. Malah yang bawa itu adiknya,” kata Kepala Bareskrim 2 itu. -Ditpolres Metro Jaya, Kompol Angi Fauzi Hasibuan saat dihubungi, Rabu (17/4/2024).
Tersangka, kata Angie, mengaku meminjamkan piring saji tersebut untuk menghindari aturan ganjil genap pada arus mudik 2024 saat itu.
“Menurut pengakuan tersangka, itu diberikan oleh saudaranya. Dia memberinya pinjaman, dia memberinya pinjaman. Alasan peminjamannya, seperti yang saya bilang tadi, kalau ada ganjil-genap misalnya, dia hanya menggunakannya di tanggal genap, dia menggunakan plat nomor resmi. “Tapi dengan syarat harus izin dulu ke kakakmu,” dia berkata.
Meski begitu, plat servis 84337-00 sudah habis masa berlakunya sejak 2018. Sebelum tahun 2018.
Namun pelat tersebut kini tercatat sebagai milik purnawirawan TNI lainnya, yakni Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi, untuk kendaraan dinas operasional sebagai guru besar Universitas Pertahanan.
“Tapi meski punya nomor pelat dinas, harus ada perpanjangan untuk pengujian nanti. Nah, kakaknya hanya bisa… didaftarkan ke Mabes TNI, hanya bisa dipakai sampai tahun 2018. Kemudian pada tahun 2019, Dinas tersebut hanyut,” ujarnya.
Dalam kasus ini, PWGA sendiri ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dengan Pasal 263 KUHP karena pemalsuan dokumen dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara.