Wartawan Tribunnews.com Wilhelmina Fitriani melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Permintaan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk mewaspadai penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan kebangkitan Covid-19 serta respon masyarakat belum diketahui. Mereka mengaku khawatir dengan cuaca buruk dan polusi udara di Kota Jakarta yang semakin meningkat dan berdampak pada kesehatan mereka. Alex yang merupakan salah satu pengemudi taksi online mengaku polusi udara dan cuaca buruk di Kota Jakarta kini membuat tubuh mudah terserang penyakit.
Selain itu, Alex juga melakukan aktivitas luar ruangan setiap hari. Karena itulah Alex mengaku sudah banyak mengoleksi masker sekali pakai dan punya cara menjaga kebersihannya.
“Minum air putih yang banyak, makan yang banyak, istirahat sepulang kerja, dan yang terpenting saat drag harus selalu memakai masker,” Alex, Senin (22/7/2024).
Ia yakin cara yang ia gunakan efektif membantunya menjaga kesehatan.
Namun ada pendapat lain dari beberapa pedagang di kawasan sekitar Pasar Palmerah, Jakarta Pusat terkait anjuran pemerintah dan upaya pencegahan ISPA terhadap Covid-19.
“Bagi saya jawabannya biasa saja, kita sebagai konsumen, kalau ikut kemauan pemerintah, susah. Mereka hanya memberi saran dan tidak memikirkan pengobatannya,” kata pengusaha lain yang enggan disebutkan namanya. . Mimbar.
Ia dan beberapa pelanggan mengaku tidak percaya virus Covid-19 itu ada. Menurut mereka, perubahan iklim di Kota Jakarta bukanlah penyebab munculnya Covid-19, menurut mereka perubahan tersebut merupakan bagian dari dampak global dan karena merupakan masa terjadinya perubahan iklim.
Maaf, menurut saya Covid hanya perang dagang antara Amerika dan China, ujarnya.
Pada awalnya, Dr. Ngabila Salama mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai penyakit akibat perubahan iklim dan polusi udara.
Menurutnya, perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan banyak penyakit, terutama yang berkaitan dengan penyakit pernafasan, yaitu (ISPA), demam berdarah, Covid-19, flu Singapura, dll.
Oleh karena itu, Dr. Ngabila Salama menekankan pentingnya pencegahan dan perlindungan diri dari dampak tersebut.