Wapres Siap Jadi Juru Damai PBNU dan PKB, Ulil Abshar Abdalla: Semua Sesepuh NU Kita Jadikan Rujukan

Dilansir reporter Tribunnews.com Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – PBNU menanggapi pernyataan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang siap bertindak sebagai pembawa damai terkait ketegangan hubungan antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), muncul. terkini

Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla mengatakan, permasalahan yang terjadi antara PBNU dan PKB tidak serius.

Uriel yang juga merupakan salah satu dari sembilan anggota kelompok panitia khusus (Pansus) bentukan PBNU untuk mengkoordinasikan hubungan PBNU dan PKB, juga mengatakan persoalan tersebut tidak perlu dikhawatirkan.

Pernyataan Maruf pun ditanggapi positif olehnya.

Uriel mengatakan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2024): “Iya, segenap sesepuh NU yang turut membantu berdirinya PKB, mari kita jadikan ini sebagai acuan untuk menangani perselisihan hubungan PBNU dan PKB dengan lebih baik .”

Ia juga mengatakan, permasalahan tersebut bersifat internal antar keluarga.

Uriel pun yakin permasalahan antara PBNU dan PKB akan selesai pada waktunya.

“Ini persoalan intra keluarga. Intinya Insya Allah persoalan ini akan selesai pada waktunya,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menegaskan ingin menjadi mediator atau pembawa damai dalam konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Majelis Ulama (PBNU).​

Maloof mengaku siap jika ada pihak yang ingin menengahi perselisihan tersebut.

“Jika mereka ingin saya menjadi orang yang bisa berdamai, jujur ​​dan ikhlas, saya sangat bersedia melakukannya,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (7/8/2024).

Ia mengatakan, upaya mendamaikan kedua pihak yang bertikai merupakan perintah agama.​

Selain itu, ia merupakan salah satu pendiri PKB dan aktif di PBNU.​

“Saya juga terlibat saat (PKB) berdiri, bahkan saya ketua Majelis Syuro pertama, sebelum Gus Dur, jadi tentu (dekat),” ujarnya.​

Namun, dia menekankan bahwa dia menolak menjadi pembawa damai jika kedua belah pihak mendekatinya hanya untuk mencari alat untuk saling menyerang.​

Lanjutnya, karena jika hal itu terjadi maka akan memicu konflik yang lebih besar antara PKB dan PBNU.​

“Tetapi kalau hanya mencari peluru untuk mengenai satu orang, maka Anda hanya meminta saya, tetapi untuk dijadikan peluru untuk mengenai orang lain, saya tidak mau melakukan itu,” ujarnya. .​

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *