TRIBUNNEWS.COM – Wakil Presiden AS Kamala Harris membela Joe Biden saat menghubungi donor melalui panggilan telepon Jumat (19/7/2024) waktu setempat tentang seruan pengunduran dirinya pada pemilu presiden 2024.
Diambil dari ABC News, Harris berusaha menenangkan donatur besar Partai Demokrat yang menuntut Biden mundur dari pencalonannya.
“Kami akan memenangkan pemilu ini,” kata salah satu peserta panggilan menirukan ucapan Harris.
Dalam panggilan tersebut, Harris berbicara dengan satu orang yang mewakili organisasi yang berfokus pada Latin dan orang lain yang mewakili organisasi kulit hitam.
Menurut sumber yang terlibat dalam panggilan tersebut, Harris terus meyakinkan donor besar bahwa Biden mampu memenangkan pemilihan presiden AS pada tahun 2024.
Harris membela Biden dengan mengatakan bahwa setiap hari dia melihat Presiden selalu memikirkan rakyat Amerika.
“Kami tahu kandidat mana dalam pemilu ini yang mengutamakan rakyat Amerika: presiden kami, Joe Biden.”
“Dengan setiap keputusan yang diambilnya di Ruang Oval, dia memikirkan dampaknya terhadap pekerja Amerika. Dan saya menyaksikannya setiap hari,” kata Harris melalui telepon.
Mendengar pembelaan Harris, perwakilan organisasi Latin juga mengungkapkan bahwa konstituennya terus memperdebatkan dua isu terkait kepemimpinan Biden, yakni inflasi dan ekonomi.
Namun Harris tidak menjawab pertanyaan ini.
Sikap diam Harris telah membuat marah banyak donor besar karena mereka berharap Biden akan keluar dari pencalonannya, bukan sebagai wakil presiden.
Setelah panggilan berakhir, salah satu pemberi dana mulai membuat keributan dan percakapan terhenti.
Biden dilaporkan mulai menerima seruan untuk mundur dari pemilihan presiden AS
Sebelumnya, Joe Biden dikabarkan mendapat tekanan untuk mundur dari pencalonannya sebagai presiden pada Pilpres AS 2024.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikabarkan mulai menyerah atau menerima tekanan untuk mundur dari pencalonan presiden pada 2024.
Dikutip dari New York Times, hal tersebut diketahui dari orang-orang terdekat Biden yang menyebut presiden telah menerima kemungkinan kekalahan dalam pemilu presiden AS yang digelar pada November 2024.
Tuntutan banyak anggota Partai Demokrat yang khawatir Biden kalah pun disebut-sebut mulai terwujud.
Selain itu, menurut beberapa anggota Partai Demokrat, Biden mulai ditinggalkan oleh orang-orang yang dipercayanya.
Kebingungan mengenai pencalonan Biden semakin terlihat ketika diumumkan banyak anggota Partai Demokrat yang membelot.
Senator asal Montana, Jon Tester menilai Biden sebaiknya mundur sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada pemilu presiden 2024.
Namun, pejabat Gedung Putih menepis rumor bahwa Biden mulai melemah dan berencana mundur dari pemilihan presiden.
Mereka menyebut Biden tak berniat mundur dari Pilpres AS 2024.
Obama Cs Khawatir Mantan Presiden AS Barack Obama (kiri) bergabung dengan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam acara kampanye di Flint, Michigan, pada 31 Oktober 2020. (Jim WATSON / AFP)
Pencalonan Biden berada dalam ketidakpastian sejak mantan Presiden AS Barack Obama menyatakan keprihatinannya.
Menurut ABC News, kekhawatiran tersebut juga diamini oleh mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, yang secara khusus mengatakan kepada Biden bahwa Partai Demokrat bisa kehilangan peluangnya untuk mendapatkan kembali kendali DPR jika dia tidak meninggalkan jabatannya. calon presiden.
Pernyataan Pelosi tersebut berdasarkan hasil jajak pendapat mengenai Biden yang diprediksi kalah dari calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Namun, Pelosi dengan cepat membantah klaimnya dan menyebut percakapannya dengan Biden sebagai ‘salah tafsir’.
Di sisi lain, dengan semakin dekatnya Konvensi Nasional Partai Demokrat bulan depan, ketidakpastian Partai Demokrat di Gedung Putih semakin meningkat di saat kampanye Biden diperkirakan sedang tegang.
Laporan ini dikutip dalam artikel The Washington Post yang juga membahas keterlibatan Obama.
Obama mengatakan kepada sekutunya di Partai Demokrat bahwa pencalonan Biden perlu dipertimbangkan kembali.
Namun, lanjutnya, keputusan itu sepenuhnya berada di tangan Biden.
Obama telah menerima telepon dari anggota terkemuka Kongres, gubernur Partai Demokrat, dan donor utama untuk membahas kekhawatiran mereka mengenai peluang Biden dalam pemilihan presiden 2024.
Partai Demokrat memperkirakan akan ada langkah luar biasa
Sementara jika Demokrat serius mempersiapkan proses luar biasa penggantian Biden dengan wakil presiden Kamala Harris, maka ini akan menjadi peluang besar untuk mengubah pikiran presiden.
Prediksi tersebut disampaikan oleh beberapa orang di Partai Demokrat, menurut Associated Press (AP).
Sumber lain mengatakan upaya tersebut merupakan upaya terakhir sebelum rencana pemungutan suara untuk memilih nominasi partai pada awal Agustus menjelang Konvensi Nasional Partai Demokrat di Chicago.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)