Wanita Tewas di Tangsel Dibunuh Anggota TNI Berpangkat Pratu, Terungkap karena Pelaku Desersi

Tribunnews.com, Tangerang A-Woman Selatan dengan Inisial N terbunuh di Pond Quale Pound Qualeen, Geran Selatan, Banten. 

N adalah korban pembunuhan. Pelaku adalah kekasihnya sendiri, anggota TNI dengan TS awal dengan jajaran Pratu, yang melayani di Batalion Infanteri 318/Kostrad.

Wahyu pembunuhan mulai melarikan diri dari TS. Dia telah dicari sejak 19 Januari 2025 karena dia tidak hadir tanpa izin.

“Menurut pendapat saya, pangkat Pratu, yang berusia sekitar 30 tahun,” kata Kolonel Jaya Infantry Deki Ray Shea Putra, seorang direktur informasi militer (Kapendam), Jumat (1/31/2025). 

TS ditangkap setelah tanggal pencarian sembilan hari di daerah Medan Kabupaten Tangerang.

Pejabat dibawa ke Denpom Jaya 1/Tangerang untuk menyelidiki pelanggaran yang ia lakukan.

Dari sana menjadi jelas bahwa A oleh TS terbunuh.

Selama inspeksi, TS mengklaim bahwa penuntutan terhadap korban akan dibunuh.

“Ketika ujian diambil pada orang -orang yang terlibat dalam unit tersebut, orang yang dimaksud diberitahu bahwa kekerasan atau penuntutan pada seorang kolega wanita yang menyebabkan kematian,” jelas Deki.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Regional Tangerang untuk proses otopsi. Sementara itu, TS masih menjalani pengujian lebih lanjut.

Ambil kesempatan ini, Deki meminta maaf. Dia menekankan bahwa tindakan pratu ts adalah tindakan pribadi dan tidak mewakili lembaga.

“Menurut komitmen, pasukan tentara akan berurusan dengan anggota sesuai dengan ketentuan yang sesuai jika mereka memiliki bukti hasil penyelidikan yang menunjukkan perilaku yang melanggar hukum,” jelas Deki.

Hubungan cinta

Deki mengungkapkan bahwa Pratu TS dan N berada dalam hubungan romantis. 

“Dia bersikeras bahwa dia bertindak melawan pacarnya sehingga Unit TKP (ICP) (ICP) dijelaskan,” Deki menjelaskan.

Setelah insiden itu, Yonif mengoordinasikan 318/Kosrad dengan Detasemen Polisi Militer (Denpom) 1/Tangerang untuk menyelidiki TKP.

“Setelah korban ditemukan dengan cepat di tempat kejadian, itu dievakuasi segera setelah Rumah Sakit Umum Regional Tangerang (RSUD) untuk otopsi,” jelas Deki.

Saat ini, Denpom 1/Tangerang TS Pratu telah menangkap dan mengoordinasikannya dengan Kepolisian Metropolis Tangerang Selatan.

“Menurut komitmen, pasukan tentara akan berurusan dengan anggota mereka sesuai dengan ketentuan yang sesuai jika mereka memiliki bukti hasil penyelidikan yang menunjukkan perilaku yang melanggar hukum,” kata Deki.

Tubuh wanita dengan N awal ditemukan di properti sewaan di daerah Pondokukariya dan dikatakan telah meninggal tiga hari sebelum penemuannya. Itu diungkapkan oleh korban korban H.

“Saya tidak tahu apa -apa lagi, tubuh saya gelap, saya pikir saya sudah mati selama beberapa hari,” kata kepada wartawan pada hari Jumat (1/31/2025).

Dipercayai bahwa tubuh mati tiga hari yang lalu. Itu diungkapkan oleh H, sepupu korban.

“Saya tidak tahu apa -apa lagi, tubuh saya gelap, saya pikir saya sudah mati selama beberapa hari,” kata kepada wartawan pada hari Jumat (1/31/2025).

Informasi tentang kondisi tubuh kulit hitamnya juga diterima dari keluarganya di Lancas Vitton, Lebac Regency, Banten.

Komunikasi terakhir antara H dan korban terjadi pada hari Sabtu (25/25/2025), dengan H mengklaim dia masih tahu di mana korban berada pada hari Minggu (26/26/2025).

“Saya berbicara dengan korban Sabtu lalu, tetapi pada hari Minggu saya masih mengawasinya. H. menjelaskan dalam kehidupan sehari -harinya, terutama jika dia memiliki masalah pribadi, H., saya tahu korban sebagai orang yang agak tertutup.

“Anaknya tertutup ketika dia hancur (dan lebih) string hati,” katanya. (Kompas.com/tribun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *