TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktivitas politik belakangan ini membuat artis dan aktivis Wanda Hamidah angkat bicara. Ia pun bereaksi saat foto itu menjadi viral.
Tak sendirian, foto Wanda Hamidah terlihat bersandingan dengan Anies Baswedan dan Airin Rachmy Diani.
Wanda Hamidah, Anies, dan Airin terlihat mengenakan jas berwarna merah.
Terlihat gambar ketiga ini berlatar belakang bendera dan logo PDI Perjuangan.
Ungkapan “siap memasuki adu banteng?” Dalam keterangan foto.
Foto ini diunggah akun media sosial Instagram bernama Adian Y Napitupulu (@adian__napitupulu) Melihat foto tersebut, Wanda Hamidah pun bereaksi.
Wanda Hamidah yang baru saja keluar dari Partai Golkar menegaskan dirinya tidak tergabung dalam partai politik mana pun. Wanda Hamidah membagikan roti dan air mineral kepada pengunjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, (22/8/2024). (Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah)
Wanda Hamudah bersyukur atas diundangnya akun Adian, meski mengaku tak paham maksud Adian.
“Aku cuma nge-peer, Adian malam-malam, dia mau tidur, jadi ditanya orang/media. Aku ambil gambar dan caption Adian, aku tidak tahu Adian itu apa, tapi banyak yang WA dan DM gambar ini. Saya menggunakan hak untuk menjawab dengan bebas.
“Kepada Adian, terima kasih atas undangannya,” Wanda memberi caption pada fotonya.
Wanda menegaskan, dirinya tak ingin bergabung dengan partai politik. Mengapa?
Wanda Hamidah menjelaskan alasan dirinya tidak bergabung dengan partai politik mana pun.
“Saya belum mau masuk parpol, ingat semua parpol, termasuk PDIP, punya andil dalam menghancurkan demokrasi saat ini. Untuk saat ini, saya lebih memilih bersama mahasiswa dan masyarakat dalam melakukan advokasi perbaikan demokrasi,” kata Wanda Hamidah bersama beberapa orang seperti Goenawan Mohamad saat berdiskusi dengan pimpinan Mahkamah Konstitusi (MK) di Gedung MK terkait upaya DPR menghalang-halangi UU Pilkada, Kamis, 22 Agustus 2024. Tribunnews/ Mario Sumampow)
Wanda Hamidah juga menyinggung aktivis gerakan 1998.
“Dan saya ingatkan kepada mereka yang ingin memanfaatkan gerakan perbaikan demokrasi hari ini, harus menyadari bahwa kemarahan masyarakat saat ini sudah mencapai puncaknya, sehingga saya berharap mereka kembali ke jalur perjuangan sebelumnya. Aktivisnya ada 98 orang,” tutupnya.
Pak Wanda Hamidah sudah menunjukkan sikap seperti itu di masa lalu.
Ia mengaku saat ini belum ingin kembali terjun ke dunia politik.
Pak Wanda mengatakan, saat ini partai politik (partai politik) di Indonesia belum menjalankan fungsi checks and balances.
“(Kembali ke politik) bukan sekarang,” kata Wanda kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/08/2024).
“Saat ini parpol sama saja. Semua berusaha memberi dan tidak ada yang menerapkan checks and balances,” imbuhnya.
Ibu Wanda menegaskan, saat ini dirinya akan terus aktif memantau kemajuan demokrasi. Ia mengaku frustrasi dengan pemerintah di tingkat administratif yang dianggap melindungi organisasi masyarakat (ormas) melalui pembagian izin pertambangan.
Namun di sisi lain, kata dia, permasalahan kesejahteraan masyarakat kecil juga menunjukkan ketidakmampuan negara dalam melindungi rakyatnya.
“Melihat korban di masyarakat kecil, pengangguran meningkat, Anies dan Airin di akun media sosial Agram, Minggu (25/8/2024) disebut namanya ditolak Ketum PDI Perjuangan ADIAN NAPITULUU.
Sejumlah foto Wanda Hamidah, Anies, dan Airin mengemuka di akun media sosial Instagram pada Minggu (25/8/2024) dengan namanya ditolak oleh ketua partai pemenang pilkada PDI Perjuangan Adian Napitupulu.
Ia menolak mengunggah foto Anies Baswedan dan Airin Rachmi Diany serta Wanda Hamidah.
Adian mengaku tidak memiliki akun media sosial termasuk @adian__napitupulu) yang mengunggah foto Anie, Airin, dan Wanda Hamidah yang mengenakan jas merah.
“Saya tidak punya media sosial,” kata Adian, seperti dilansir Kompas.com
Adian belum mau berkomentar banyak mengenai unggahan maupun deskripsi gambar yang ditulis pengunggah.
Ia hanya menegaskan bahwa dirinya bukanlah pemilik akun media sosial Instagram tersebut.
“Hahahaha, saya tidak punya akun media sosial,” kata Andian mengulangi perkataannya. Airin Disponsori PDIP, Bagaimana dengan Anies?
Pada saat yang sama, DPP PDIP mengumumkan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur provinsi Banten pada Pilkada 2024.
Airin, politikus Partai Golkar, berpasangan dengan kubu PDI-P, Ade Sumardi.
Deklarasi penetapan calon pasangan Airi-Ade digelar di ICE BSD, Tangerang pada Minggu (25/8/2024). Pekerja Partai Golkar Airin Racmi Diany. (tambahan)
Pernyataan tersebut dihadiri sejumlah petinggi PDI-P, termasuk mantan Wali Kota Baden Rano Karno.
Pantauan Pak Tribun Banten, deklarasi ini dihadiri banyak anggota Partai Golkar, namun tidak memakai ciri-ciri partai. Salah satu pengurus saat ini adalah Ketua DPD Golkar Banten Ratu Tatu Chasanah.
Pertama, Bapak Airin Rachmi Diany akan dihadirkan oleh Partai Golkar sebagai calon terpilih menjadi Gubernur Banten. Namun, partai berlambang pohon itu menarik dukungannya karena Lantas, bagaimana nasib mantan Wali Kota DKI Jakarta Pak Anies Baswedan?
Anies pun dengan cepat mengatakan, partainya bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) punya pikiran aneh menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan usai menghadiri undangan peluncuran rapat Nasdem III di JCC Senayan, Minggu (25/8/2024) sore.
“Kalau dibilang sekarang, nanti tidak ada kejutan,” kata Anies saat ditanya awak media soal kemungkinan dirinya bergabung dengan PDIP jelang Pilkada.
Namun, dia mencatat peluang bergabung dengan PDIP masih terbuka hingga saat ini.
“Semua masih proses,” ujarnya tentang peluang menjadi pegawai PDIP.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/Ashri Fadilla/Tribun Banten/Engkos Kosasih/Kompas.com)