Laporan reporter Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau dunia usaha nasional memanfaatkan layanan teknologi yang sama di seluruh Indonesia.
Ia ingin teknologi menjadi kunci dan kekuatan utama dalam memperkuat produk lokal Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan sektor pertanian.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menegaskan hal itu dalam Temu Bisnis P3DN Tahap VIII yang digelar di ICE BSD, Tangerang pada Selasa (17/09/2024).
“Saya selalu mengatakan bahwa teknologi membuat segalanya menjadi lebih mudah. Oleh karena itu, saya ingin pertemuan bisnis ini dapat meningkatkan kekuatan kita untuk mengutamakan kepentingan Indonesia dan kepentingan rakyat di masa depan,” kata Sudaryono.
Lebih lanjut, melalui teknologi, pemerintah ingin melahirkan kembali wirausaha atau orang-orang yang dapat berkontribusi langsung terhadap pembangunan Indonesia di masa depan.
Salah satunya adalah industri pertanian yang berkembang pesat saat ini.
“Kami ingin menciptakan orang-orang kaya untuk mengembangkan dan mengembangkan industri yang tidak mencukupi,” jelas Sudaryono.
“Kuncinya visi, misi, perencanaan dan pelaksanaan. Selama ini kelemahan kita di monitoring dan evaluasi. Oleh karena itu, kegiatan ini harus fokus sepenuhnya pada kemanfaatan dan kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemanfaatan teknologi membuat pelayanan pemerintah menjadi lebih transparan sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat luas.
Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan.
“Kerja sama baik di pusat maupun di daerah perlu kita perkuat. Kenapa? Karena kita satu,” kata Sudaryono.
Begini, Indonesia bukan hanya sekedar tempat kita duduk sekarang. Kita selalu lupa bahwa Indonesia itu dari ujung Aceh sampai Papua, jadi harus kita perhatikan semuanya, ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengimbau para pelaku usaha berpikir holistik tanpa memikirkan keuntungan.
Ingin para pelaku usaha mengedepankan kepentingan masyarakat sebagai upaya bersama menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya.
“Kita perlu menggerakkan negara ini ke sistem ekonomi digital dan kita perlu berpikir secara holistik dan tidak memikirkan keuntungan langsung. Saya yakin kita bisa menciptakan 2,9 juta lapangan kerja baru untuk bangsa ini,” ujarnya.