Wamenkes Tegaskan Antibiotik Tidak Boleh Dibeli Sendiri Tanpa Resep Dokter

Reporter Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Prof. 

Sebab penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan salah dapat menyebabkan resistensi antimikroba. 

Resistensi antijamur adalah suatu kondisi dimana bakteri mengalami perubahan genetik yang membuatnya kebal terhadap obat.

“Yang sering terjadi resistensi antibiotik adalah antibiotik dibiarkan pasien beli di apotek. Ini tidak boleh,” ujarnya dalam talkshow kesehatan, Jumat (13/12/2024). 

Dante menegaskan, antibiotik hanya bisa dibeli dengan resep dokter. 

“Kami menerapkan aturan bahwa antibiotik hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Anda tidak bisa membeli antibiotik sendiri karena bukan berarti Anda membutuhkannya,” tegasnya. 

Selain menimbulkan resistensi antimikroba, penggunaan antibiotik yang tidak tepat juga dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.  Meski umumnya antibiotik dianjurkan untuk dikonsumsi hingga 7 hari berturut-turut, namun kebiasaan mengonsumsinya dapat menimbulkan efek berbahaya seperti jerawat dan TBC. (NOVA)

Selain itu, Dante menjelaskan, dokter mempunyai hak hukum untuk meresepkan antibiotik. 

Sedangkan daerah yang tidak terdapat dokter dapat mengarahkan pasien ke daerah yang memiliki fasilitas diagnostik. 

“(Pasien) baru bisa mendapat pengobatan penyelamat nyawa sebelum pasien dikirim ke tempat yang bisa ditegakkan diagnosisnya. Apakah itu virus atau virus lain? Karena gejalanya kadang hampir sama, ”jelasnya. 

Kemudian, setelah diagnosis, pasien dapat menerima pengobatan yang sesuai. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *