Wakil Menteri Ketenagakerjaan menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda pada acara wisuda USNI ke-28
Reporter Tribunenews Korul Arifi melaporkan
TRIBUNNEWS.
Ia mengingatkan para mahasiswa agar bersemangat meraih cita-cita besar dan tidak takut bermimpi besar.
“Hari ini saya lulusan Universitas Satya Negara Indonesia dan duduk di kabinet Merah-Putih Pak Prabowo-Gibra. “Untuk adik-adikku, para siswa semangat sekali karena teman-temanku masih muda, mereka punya mimpi yang besar dan tentunya mereka bermimpi sebesar-besarnya karena kita yakin kitalah yang akan menentukan masa depan.”
Immanuel berharap generasi muda menjadi pemimpin.
Sebagai mahasiswa, ia percaya bahwa mahasiswa mampu menciptakan sejarahnya sendiri.
Menurutnya, pemimpin lahir dari generasi muda yang mau bermimpi besar, berpikir kreatif, dan menghadapi perubahan.
“Ada harapan mahasiswa menjadi pemimpin. Mahasiswa punya impian, generasi muda punya impian. Jadilah pemimpin,” ujarnya.
Wisuda USNI ke-28 menghadirkan dua pembicara inspiratif, Cania Citta, pendiri Malacca Project, dan Melati Tedja, Puteri Indonesia Bidang Pendidikan dan Kebudayaan 2024, yang sama-sama berbagi pengalaman tentang keterampilan, kreativitas, dan integritas dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat. .
Wisuda USNI ke-28 ini diikuti oleh 369 mahasiswa dari berbagai fakultas dan departemen yang mengusung tema ‘Insan USNI Siap Berkreasi, Dapatkan Inspirasi’.
Rektor USNI, Dr. Sihar P.H. Sitorus, B.S.B.A., M.B.A., menekankan dua poin penting dari gelar sarjananya dalam sambutannya.
Pertama, para wisudawan mampu menyelesaikan pendidikannya di tengah persaingan yang ketat dan kedua, mereka diberkati untuk memasuki dunia kerja yang berat.
Rektor juga menekankan pentingnya menjadi “pembelajar mandiri” yang terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika dunia.
“Apapun pilihanmu esok hari, berbekal ilmu dan ketrampilan yang sudah kamu peroleh, sebaiknya kamu menjadi pembelajar mandiri untuk membuka usaha atau memulai karir untuk melanjutkan studi, karena dunia ini penuh dengan dinamika dan jalan hidup tidaklah mudah. linier,” katanya.
Rektor juga menyoroti tantangan FOMO (Fear of Being Greedy) dan OLOLO (You Only Live Once) serta tantangan lainnya yang harus dihadapi dengan integritas, kejujuran atau ketidakpedulian dan kekuatan.
“Di balik tantangan ini mungkin ada ketakutan, bagaimana saya bisa melakukan ini? Apakah saya malu? “Itu semua membutuhkan keberanian atau keberanian dan kekuatan.”