TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia menyampaikan pentingnya pembentukan Forum Pakar Pemulihan Aset Asia dan Afrika dalam Pertemuan Pakar Pemulihan Aset di Sekretariat Asosiasi Konsultatif Hukum Asia dan Afrika (AALCO).
Pertemuan Ahli Rehabilitasi Aset yang dilaksanakan di Sekretariat AALCO di New Delhi, India pada tanggal 21 Juni 2024 merupakan inisiatif delegasi Indonesia pada Pertemuan AALCO ke-61 di Bali pada bulan Oktober 2023.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Duta Besar india untuk India, Duta Besar Mongolia untuk India, Duta Besar Suriah untuk India, Duta Besar Sudan untuk India, Duta Besar Burkina Faso untuk India dan perwakilan kedutaan besar AALCO lainnya. negara anggota Malaysia. , Ghana, Cina, Kuwait, Somalia, Sri Lanka, Yaman.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa hukum sekolah tersebut.
Kahio R. Mujar, Ketua Dewan Perwakilan Indonesia, mengatakan bahwa perwakilan AALCO Indonesia akan memberikan presentasi mengenai metode terbaik dan tantangan pemulihan aset di Indonesia, dan memberikan presentasi mengenai topik-topik, serta menekankan kebutuhan mendesak untuk membentuk Ahli Pemulihan Aset. Forum.
Hal ini disebabkan adanya tantangan yang dihadapi dalam proses pemulihan aset di Indonesia, khususnya kasus Bank Century, seperti pembuktian keterkaitan aset dengan tindak pidana, asas kriminalitas ganda, serta pencatatan proses dan putusan hukum. pengadilan asing. , sebuah proses yang sangat panjang yang melibatkan upaya hukum dari narapidana dan keterlibatan pihak ketiga.
“Setelah 15 tahun proses pemulihan aset yang rumit, Indonesia akhirnya berhasil memulihkan aset-aset Hong Kong dan Jersey dari kejahatan Bank Century. Dalam hal ini, Indonesia bisa menjadi platform ahli dalam pemulihan aset. Negara-negara anggota AALCO didorong oleh Hong Kong akan dideportasi ke Jersey,” kata Kahyo yang merupakan Direktur Jenderal Administrasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (Dirjen AHU) itu, Selasa (2/7/2024).
Ia menjelaskan pentingnya pembentukan Forum Ahli Pemulihan Aset karena banyak negara Asia dan Afrika, yang banyak di antaranya menjadi korban kejahatan yang membawa aset mereka ke luar negeri, tidak memiliki platform Pemulihan Aset khusus.
Hal ini berbeda dengan platform lain, seperti Southeast Asian Justice Network (SEAJust), yang berfokus pada jaringan lintas parlemen, dan Arab Forum for Asset Recovery (AFAR), yang berfokus pada pengembalian kekayaan yang diperoleh secara haram dan politik. individu yang terkena dampak sebagai respons Arab. . Inisiatif Musim Semi dan Bintang membantu negara-negara dengan pelatihan pemulihan aset dan peningkatan kapasitas.
“Forum Ahli Pemulihan Aset didirikan bukan untuk menggantikan platform yang sudah ada, namun untuk melengkapi platform tersebut dan fokus pada pemulihan aset yang dibawa ke luar negeri oleh negara-negara Asia dan Afrika. Keberadaan Forum Ahli Pemulihan Aset akan memudahkan kerja para Negara-negara anggota AALCO. “Saya tahu siapa yang harus dihubungi untuk pemulihan,” katanya.
Kahyo mengatakan delegasi Indonesia juga memperkenalkan peran Sekretariat AALCO dalam Expert List/Expert Contact Group dan Asset Recovery Expert Forum.
Setiap negara anggota AALCO harus menyepakati terlebih dahulu kriteria tenaga ahli dan menunjuk masing-masing tenaga ahli dari negaranya masing-masing.
“Secara umum kami merekomendasikan agar setiap negara dapat menunjuk lebih dari 1 orang ahli atau ahli yang merupakan pegawai negeri, akademisi, jaksa, pengacara, advokat, ahli di bidang pemulihan aset. Pencucian uang, korupsi, terorisme, penyelundupan, perdagangan manusia dan kejahatan internasional lainnya,” katanya.
Melanjutkan, delegasi Indonesia bersama Sekretariat AALCO menyatakan bahwa negara-negara anggota AALCO dapat menyerahkan daftar ahli tersebut kepada Sekretariat AALCO sebelum Konferensi AALCO ke-62 untuk mendapatkan persetujuan konferensi.
“Harapan kami adalah Kelompok Pakar di masa depan akan memberikan konten yang praktis dan bermanfaat bagi negara-negara anggota AALCO, termasuk diskusi kelompok mengenai isu-isu terkini terkait pemulihan aset dan persiapan template aplikasi MLA. Perundang-undangan parlemen dan kompensasi di seluruh kontrak gratifikasi Asia dan Afrika,” tambah Cahyo.
Konferensi AALCO ke-62 akan diadakan di Thailand pada tanggal 9 hingga 13 September 2024, dan seluruh negara anggota AALCO akan berpartisipasi dalam konferensi tersebut.