Wakil Perdana Menteri Yordania Mengatakan Israel Memikul Tanggung Jawab Penuh atas Eskalasi Regional

Wakil Perdana Menteri Yordania mengatakan Israel memikul tanggung jawab penuh atas pergolakan di kawasan

TRIBUNNEWS.COM- Wakil Perdana Menteri Yordania mengatakan Israel memikul semua tanggung jawab atas eskalasi regional.

Wakil perdana menteri dan menteri luar negeri Yordania bersikeras pada hari Selasa bahwa Israel memikul tanggung jawab penuh atas eskalasi berbahaya yang terjadi di wilayah tersebut.

Ayman Safadi juga mencatat perlunya komunitas internasional mengambil tindakan pencegahan untuk mengekang agresi negara pendudukan dan melindungi kawasan dari agenda pemerintah sayap kanan.

Safadi menekankan bahwa Israel mendorong seluruh kawasan ke ambang perang regional dengan melanjutkan agresinya terhadap Gaza, melanggar hukum dan konvensi internasional, dan menyerang kedaulatan negara-negara merdeka.

Dia menekankan bahwa eskalasi yang berbahaya tidak akan berhenti kecuali komunitas internasional memaksa Israel untuk menghentikan agresinya terhadap Gaza, mematuhi hukum internasional dan menghentikan semua tindakan eskalasi yang memicu ketegangan regional dan mencabut hak-hak wilayah tersebut untuk hidup dalam keselamatan dan keamanan. perdamaian

Perdana Menteri Israel, kata para pejabat senior Yordania, ingin menyeret wilayah tersebut ke arah eskalasi besar-besaran di beberapa bidang yang didorong oleh kebencian Perancis dan ideologi ekstremis.

Tanpa tindakan internasional yang efektif untuk mengekang agresi ini, Benjamin Netanyahu akan mendorong lebih banyak perang dan konflik di seluruh kawasan, katanya.

Safadi menjelaskan bahwa Netanyahu-lah yang merusak upaya mencapai kesepakatan yang akan mengarah pada gencatan senjata dengan membunuh kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, yang merupakan perwakilan utama gerakan tersebut dalam negosiasi.

Ia menambahkan bahwa pencegahan internasional harus dilakukan untuk mencegah hal tersebut merusak upaya deeskalasi.

Pejabat Yordania tersebut menyampaikan komentarnya melalui panggilan telepon ke sejumlah mitra internasionalnya, sebagai bagian dari upaya kerajaan tersebut untuk memobilisasi posisi internasional untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza.

Mereka termasuk Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar; Menteri Luar Negeri AS dan menteri luar negeri Rusia, Tiongkok, Italia, Mesir, Belanda, Belgia, Irlandia, Siprus dan Swedia, serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan.

SUMBER: MONITOR TIMUR TENGAH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *