Laporan reporter Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan dunia saat ini sedang menghadapi ketidakpastian.
Dia juga mengatakan bahwa tidak ada yang meramalkan perang terbuka antara Ukraina dan Rusia.
Dunia tidak menyangka bahwa konflik antara Palestina dan Israel akan begitu kuat dan berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat Palestina.
Maka satu-satunya cara untuk memperkuat posisi Indonesia di mata dunia adalah dengan memperkuat kerja sama dengan negara dan mengesampingkan pragmatisme.
Hal itu ia jelaskan saat menjadi pembicara dalam konferensi kesadaran nasional bertajuk Peran dan Kontribusi Umat Islam dalam Rencana Perubahan Nasional Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Bandung, Jawa Barat, Selasa (21/5/2024).
“Hal ini menunjukkan bahwa semangat keinginan masyarakat tetap sama, yaitu ingin menguasai daerah-daerah lemah di negeri ini. , masalahnya adalah pragmatisme untuk memahami bahwa “Sekarang hal itu berdampak pada anak-anak kita. Banyak dari mereka yang ingin menikmati hasilnya dengan cepat, tetapi tidak mau mengambil tindakan dalam waktu lama,” kata Sekjen PBB. ” Gerindra.
Kemudian, Muzani menjelaskan, penguasa memiliki dua tugas pokok yang harus dilakukan.
Yang pertama adalah menjaga agama. Kedua, menjaga budaya keamanan dan kepentingan publik dengan memberi makan dan menyediakan lapangan kerja bagi masyarakatnya.
“Itulah dua tugas utama seorang penguasa. Menjaga keamanan dan memberi makan serta memberikan kesempatan kerja kepada rakyatnya. Indonesia adalah negara yang sangat beragam. Keberagaman Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila adalah fondasi negara kita. Ini adalah Mengapa persatuan dan kerja sama serta kondisi dan kuncinya adalah “terutama menjadikan Indonesia negara yang sejahtera dan sejahtera,” kata Muzani.
Menurut Pak Muzani, sejak negara ini merdeka hingga Sistem Lama dan Sistem Baru, para pemimpin Indonesia memiliki semangat persatuan dan kesatuan.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya upaya yang dilakukan untuk mencegah Indonesia menjadi negara yang bebas dan mandiri.
Kita melihat bagaimana invasi militer yang dilakukan oleh Belanda dan Inggris pada bulan November setelah Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Dan upaya gagal tersebut terus berlanjut hingga berakhirnya Orde Lama dan awal mula Orde Baru hingga masa Orde Baru. perubahan, Indonesia tetap sebuah negara,” kata Sekjen Gerindra.
“Ini yang Pak Prabowo temukan, negara ini akan bersatu kalau para pemimpinnya bersatu. Bekerja sama, kebersamaan itu bukan hal yang mudah. Pendapat pribadi harus dikorbankan, menyalahkan diri sendiri harus dikorbankan, tujuan pribadi harus dikorbankan.” Meski “Terkadang kita harus melepaskan harga diri kita, begitulah kita bisa akur,” ujarnya.