Wacana Prabowo Tambah Kementerian, PAN: Semangatnya Bukan Bagi-Bagi tapi Menjawab Tantangan ke Depan

BERITA TRIBUN.

Yandry menilai pembahasan pengangkatan menteri merupakan tantangan RI ke depan.

“Dalam menghadapi permasalahan dunia yang tidak menentu, banyak juga permasalahan dalam negeri sehingga diperlukan kerja sama. Kalau jumlah menteri bertambah, saya bukan ingin berbagi semangat, tapi untuk bersama-sama mengatasi permasalahan tersebut,” kata Jandry kepada wartawan, Selasa. (07.05.2024).

Yandri menegaskan, pihaknya akan menyerahkan jabatan Kabinet Menteri masa depan kepada Prabowo.

Jadi Pak Prabowo harus jelas setiap permasalahannya dan apa saja yang dibutuhkan, kata Yandry.

Meski demikian, Wakil Ketua MPR RI meyakinkan PAN siap jika diminta berunding.

Selain itu, Yandri mengaku belum sepenuhnya paham dengan pembahasan penambahan jabatan menteri pembangunan di Koalisi Progresif Indonesia (KIM).

“Kami berkomitmen penuh kepada Bang Zul untuk berbicara dan berkomunikasi langsung dengan Pak Prabowo,” tutupnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Partai Gerindra Habiburohman Prabowo-Gibran menjawab pertanyaan akan dibentuknya sebanyak 40 kementerian dalam kabinet yang dipimpinnya.

Menurut Habiburokhman, sebenarnya pembentukan kabinet hanya hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.

“Intinya, apakah konstitusi berbicara kepada Pak Prabowo sebagai presiden terpilih. Efektif atau tidak efektif dan sebagainya, tentu terserah pada beliau.” kata Habiburohman kepada media saat pertemuan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin. 06.05.2024).

Namun jika bicara angka, Habiburohman menilai ada baiknya jika ke depan akan lebih banyak lagi kementerian yang dibentuk.

Karena Indonesia adalah negara besar yang memiliki tujuan dan cita-cita besar.

Oleh karena itu, dengan melibatkan banyak pihak maka tujuan mewujudkan cita-cita tersebut akan semakin tercapai.

“Jadi kalau mau menarik banyak orang, menurut saya tidak masalah. Justru semakin banyak orang, semakin baik bagi saya,” ujarnya.

Ia kemudian meminta masyarakat untuk tidak membacakan posisi “hebat” tersebut pada kondisi fisik seseorang.

Wakil Ketua Komite III DPRK RI ini mengetahui, jika seseorang gemuk, belum tentu sehat.

Namun posisi lemak di lemari berbeda dengan posisi tubuh manusia.

Ia mengatakan, semakin banyak masyarakat berpartisipasi dalam urusan publik, semakin baik.

“Jadi kita tidak usah ngomong, kalau kita gemuk dalam konteks fisik, itu tidak sehat, tapi dalam konteks nasional, banyak orang yang bermaksud besar, itu bagus buat saya, negara kita adalah negara besar. punya masalah besar, kami punya tujuan besar,” ujarnya.

Tentu kita harus mengumpulkan banyak orang, kita harus berkumpul di pemerintahan agar lebih besar, kata Habiburohman.

FYI: Jika jumlah kabinet di pemerintahan Prabowo-Gibran mencukupi di 40 kementerian, maka jumlah tersebut akan melebihi jumlah kementerian saat ini.

Berdasarkan laman presiden.go.id, terdapat 34 kementerian di bawah pemerintahan Jokowi-Ma’ruf di Republik Indonesia.

Jumlah tersebut terbagi dalam 4 kementerian koordinasi dan 30 kementerian sektoral.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *