Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati, Sebatas Silaturahmi atau Sinyal Bagi-bagi Kekuasaan?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Gerindra (Sekjen) Ahmed Muzani mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berencana bertemu dalam waktu dekat.

Prabowo akan segera bertemu Megawati sebelum dilantik sebagai presiden Indonesia ke-8.

“Insya Allah. Mudah-mudahan begitu. Pokoknya Insya Allah sebelum pembukaan,” kata Muzani.

Lantas apakah ini pertanda PDIP akan merapat ke pemerintahan Prabowo nantinya?

Belakangan, sinyal PDIP untuk bergabung dengan Koalisi Progresif Indonesia (KIM) semakin menguat.

Apalagi elite Gerindra dan pengurus partai berlambang banteng itu tampak bersahabat.

Senin kemarin, Ahmed Muzani melihat momen hangat itu saat berbincang dengan Megawati Sukarnoputri di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta.

Megawati menghadiri pertemuan nasional antara pimpinan MPR RI dan keluarga presiden pertama RI Sukarno.

Momen hangat itu, kata Muzani, sudah lama tidak terjadi.

Bahkan, Megawati mengingatkan Muzani bahwa ia perlu menurunkan berat badan untuk menjaga kesehatannya.

“Sebelumnya Bu Mega, saya sudah lama tidak bertemu dengannya. Saat bertemu dengan saya, dia mengingatkan saya bahwa Mas Musa sangat gemuk, sehingga dia meminta saya untuk menurunkan berat badan dan kemudian memperhatikan kesehatan saya.”

“Mereka kemudian diminta untuk mengurangi makan makanan pedas agar tidak terlalu gemuk. Bu Mega melakukannya demi orang-orang yang dirasa dekat,” jelas Muzani.

Muzani juga terlihat memeluk Sekjen PDIP Hasto Cristiano.

Keduanya bahkan kedapatan sedang membisikkan sesuatu.

Namun belum jelas apa yang dibicarakan keduanya.

Hasto sedikit memberi keterangan soal pertemuan itu.

“Panggilan khusus,” jawab Hasto singkat.

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak saat ditanya tentang momen hangat tersebut.

Namun Muzani belum mau menjawab pertanyaan soal momen panas yang menandakan PDIP akan segera bergabung dengan KIM. Persahabatan

Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPRK RI Puan Maharani menanggapi pidato pertemuan Presiden RI baru terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum RI. DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Puan membenarkan ada pembicaraan pertemuan. Soal waktunya, Puan belum bisa memastikan.

“Iya (pertemuan) akan berlangsung, Insya Allah. Ya kalau sudah tiba nanti teman-teman media pasti maklum,” kata Puan saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10). /2024).

Disinggung apa yang akan dibicarakan dalam pertemuan tersebut, Puan mengatakan, secara keseluruhan hanya sebatas silaturahmi.

Soal kemungkinan pembahasan bergabungnya PDIP ke pemerintah, Puan meminta masyarakat menunggu, katanya.

“Pertemuan itu penting, akan ada pertemuan, Insya Allah ya. Akan ada pembahasan, kita tunggu saja,” kata Puan. Pertukaran energi?

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengatakan partainya tidak ingin pertemuan antara Presiden Republik Indonesia yang baru terpilih, Prabowo Subianto, dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menimbulkan keretakan. kekuatan

“Jangan terjebak pada isu-isu sempit untuk membagi kekuasaan atau tidak berbagi di luar,” kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Di sisi lain, Said juga membantah pertemuan Megawati dan Prabowo menjadi sinyal PDIP akan ikut mendukung pemerintahan Prabowo.

“Tidak peduli kamu bergabung atau tidak. Yang penting kedua kewarganegaraan ini bertemu,” jelasnya.

Saeed mengatakan, persoalan penyelarasan pandangan kebangsaan lebih banyak dibahas pada pertemuan kedua. Terutama bagaimana membangun bangsa dan negara di masa depan.

Di sisi lain, kata Said, pihaknya tidak mempermasalahkan jika nantinya PDIP harus menjadi oposisi. Sebab, partai yang mendapat tanda banteng itu terus melontarkan kritik konstruktif terhadap pemerintahan Prabowo.

“Kalau kita mengkritik secara membangun, pemerintah tidak memerlukannya. Pemerintah mana yang tidak memerlukan kritik yang membangun? Bukan sekedar kritik, bukan sekedar kritik, tapi kritik membangun yang menunjukkan jalan keluar dari situasi tersebut. Setidaknya ada alternatifnya,” dia dikatakan. itu disimpulkan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *