Wabah Mpox Makin Ngeri, Warga RI Diimbau Tidak Berpergian ke Negara-negara di Afrika

Reporter TribuneNews24.com, Reena Ayur melaporkan 

TribuneNews.com, Jakarta – Menyikapi situasi kesehatan Mpox, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) meminta para pelancong berhati-hati dan menghindari bepergian ke negara-negara yang terjangkit Mpox.

“Hindari bepergian ke luar negeri, terutama ke negara terjangkit dan ikuti anjuran pemerintah,” kata Plt Direktur P2P Kementerian Kesehatan (CMENCAS RI) Yudhi Promono, Rabu (22/8/2024).

Sejauh ini, pemerintah Indonesia belum memberlakukan pembatasan perjalanan dari atau ke negara-negara yang mengalami peningkatan kasus Mpox. 

Meski demikian, wisatawan asal Indonesia harus berhati-hati dan tidak gegabah jika tetap ingin berwisata ke negara terdampak, khususnya Afrika.

“Sejauh ini belum ada travel warning atau pembatasan perjalanan dari atau ke Afrika, namun pemerintah menghimbau para pelaku perjalanan dari Indonesia menuju Afrika untuk melakukan tindakan pencegahan dan meningkatkan kewaspadaan dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat serta hubungan seks yang sehat dan aman,” kata dia. Direktur Kesehatan dan Karantina Dr. Achmad Farchani Tri Adrianto, M.K.M.

Menurut “Laporan Situasi Eksternal mpox Multi-Negara Breakout 35” yang diterbitkan oleh WHO pada 12 Agustus 2024, 99.176 kasus mpox yang dikonfirmasi dengan 208 kematian dilaporkan oleh 116 negara anggota WHO dari 1 Januari 2022 hingga 30 Juni. 2024. 

Di kawasan Afrika, Republik Demokratik Kongo menjadi negara dengan jumlah kasus Mpox tertinggi, yaitu sekitar 96 persen dari total kasus di benua tersebut. 

Selama periode enam bulan terakhir (1 Januari-30 Juni 2024), wilayah Afrika mengonfirmasi lebih banyak kasus Mpox dibandingkan wilayah lain selama dua bulan berturut-turut. Hal ini dapat dikaitkan dengan besarnya wabah dan meningkatnya kasus di wilayah tersebut, khususnya di Republik Demokratik Kongo.

Dalam laporan terbaru WHO tanggal 15 Agustus 2024, Swedia menjadi negara pertama di luar Afrika yang mengonfirmasi Clade Ib tipe Mpox pada seseorang yang memiliki riwayat perjalanan ke Afrika Tengah. MPXV clade I dianggap lebih serius dan lebih menular dibandingkan clade II. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *