TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Visions of Peace Initiative (VOPI), organisasi internasional peraih nominasi Nobel Perdamaian, memilih tiga kota sebagai finalis Kota Toleransi Terbaik 2024 menurut VOPI, yakni Bekasi, Sukabumi, dan Surakarta.
Penghargaan ini bertepatan dengan penghargaan yang diberikan oleh Setara Institute, organisasi terkemuka yang mengadvokasi kebebasan beragama di Indonesia, yang juga menobatkan Surakarta sebagai salah satu kota paling toleran di Indonesia.
Setara Institute dikenal sebagai organisasi yang mengedepankan kebebasan sipil dan perubahan politik untuk mendorong pluralisme dan hak asasi manusia.
“Kami telah memilih tiga kota sebagai finalis Kota Toleransi Terbaik 2024, yaitu Bekasi, Sukabumi, dan Surakarta,” kata Putri Natasha Dematra, direktur eksekutif Visions of Peace Initiative Indonesia (VOPI), kepada wartawan. ) dia berkata. )
Lebih lanjut Putri Natasha mengatakan, kota pertama, Bekasi, merupakan kota di Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta di sebelah barat.
“Pemerintah Kota Bekasi memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh warganya untuk menjalankan kegiatan keagamaan. Hal ini harus dilakukan oleh seluruh warga untuk membangun kehidupan yang menghormati agamanya,” jelasnya.
“Di Kota Bekasi, ada budaya yang menjadi kepercayaan di Desa Kranggan, Desa Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna. Daerah yang masih menganut sistem kepercayaan Jatisampurna Kranggan merupakan salah satu bentuk toleransi. “Juga ada daerah bernama Kampung Bali yang ketua RTnya beragama Islam namun belum putus asa untuk mewujudkan kawasan Bali,” jelasnya.
Berikutnya, kata Putri Natasha, yang kedua, Sukabumi merupakan kota di Provinsi Jawa Barat.
“Di Kota Sukabumi terdapat Rumah Toleransi yang didirikan oleh pimpinan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang mempunyai tokoh-tokoh yang berbeda agama dan tidak ada di daerah lain. PC NU menghubungkan pendirian rumah toleransi sejauh mana keberagaman yang ada dan harapan akan adanya persatuan. “Upaya ini akan memperkuat toleransi antar umat beragama,” ujarnya.
“Masyarakat Sukabumi bersatu tanpa membedakan ras, bahasa, budaya dan agama. Begitu pula dengan Pemerintah Sukabumi yang berkomitmen mewujudkan visi Kota Sukabumi yang Religius, Nyaman dan Sejahtera (Renyah). Yang dimaksud dengan agama dalam visi tersebut adalah menjadi mampu mewujudkan masyarakat yang dijiwai kesalehan pribadi dan kesalehan sosial “Dengan kesalehan sosial kita bisa hidup berdampingan dengan toleransi yang tinggi dan saling menghormati agama dan kepercayaan lain,” jelasnya.
Terakhir, kata Putri Natasha, Surakarta atau Solo merupakan sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah.
“Janji Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk menghadirkan kota yang damai, stabil, dan menunjukkan toleransi antar agama, suku, dan kelompok telah terpenuhi. Visi Pemerintah Kota Surakarta sudah bisa dirasakan dan dilihat oleh warga Solo. Toleransi diwujudkan melalui penempatan berbagai ornamen dan dekorasi berbeda agama, ujarnya.
“Kota Surakarta berkembang dengan damai, menjadikan balai kota sebagai ruang terbuka publik dan pusat berbagai kegiatan keagamaan. Semua agama dan suku berkumpul dan berbagi kegembiraan ketika umat agama lain merayakan hari raya keagamaannya.” dari suku dan agama, Surakarta adalah kota yang mengedepankan keberagaman dan toleransi, perdamaian dan kerukunan,” jelasnya.
Putri Natasha mengatakan, pihaknya melakukan survei di tiga kota yakni Bekasi, Sukabumi, dan Surakarta.
“Setelah tim kami dari Amerika dan Indonesia memutuskan untuk memberikan penghargaan kepada kota Surakarta kepada kota Surakarta sebagai kota toleransi terbaik di Indonesia.
Putri Natasha mengatakan, VOPI akan mengundang Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta, untuk menerima langsung penghargaan tersebut pada acara gala dinner atau makan siang pada 10 Juli 2024 di Surakarta.
Sekaligus akan diberikan penghargaan berupa piala, sertifikat, dan dana sosial sebesar 100.000.000 juta rupiah yang akan digunakan sebagai dana toleransi sosial di 20 sekolah di kota Surakarta, ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan kegembiraannya diterimanya Surakarta sebagai kota paling toleran di Indonesia.
“Kami puas dengan rencana Pemkot Surakarta, atas dukungan seluruh warga, tokoh agama dan masyarakat adat, serta memberikan kesempatan yang sama dalam segala kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Terima kasih atas penilaian VOPI yang memilih Surakarta sebagai Kota Berketahanan Terbaik di Indonesia 2024, tutup Gibran.