Volodymyr Zelenskyy Jelaskan Alasannya Lakukan Reshuffle Kabinet Besar-besaran

TRIBUNNEWS.COM – Kabinet Presiden Volodymyr Zelensky berada dalam ketidakpastian setelah 5 menterinya mengundurkan diri hampir bersamaan.

Terbaru adalah pengunduran diri Menteri Industri Strategis Oleksandr Kamishin pada Selasa (3/9/2024).

Perkembangan menteri Ukraina yang bertanggung jawab atas keterwakilan ini, menambah daftar panjang menteri yang mengundurkan diri dalam reorganisasi besar-besaran Zelensky.

Dikutip Tribunes dari Reuters, selain Kamyshin, yang mengundurkan diri adalah Menteri Kehakiman Denis Maliuska, Menteri Ekologi Ruslan Strilets, Wakil Perdana Menteri Integrasi Eropa dan Euro-Atlantik Olha Stefanishina, dan Menteri Reintegrasi Irina Vereshchuk.

Kelima menteri tersebut menyerahkan suratnya ke DPR Ukraina pada Selasa, kata Ketua Parlemen Ruslan Stefanchuk.

Banyaknya menteri yang mengundurkan diri merupakan kejutan terbesar bagi pemerintah Ukraina sejak Rusia menginvasi negara mereka dua setengah tahun lalu.

Menanggapi banyaknya menteri yang mengundurkan diri, Volodymyr Zelensky pun buka suara.

Dalam jumpa pers, Rabu (3/9/2024), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan para menteri mengundurkan diri akibat reorganisasi kabinetnya.

Dalam konferensi pers yang juga dihadiri Perdana Menteri Irlandia Simon Harris, Zelensky mengatakan bahwa dirinya membutuhkan “energi baru” dalam kabinetnya.

Ia mengatakan, dirinya sudah mulai membicarakan rencana reorganisasinya sendiri sejak Agustus lalu.

“Kita membutuhkan energi baru,” kata Zelensky ketika ditanya tentang alasannya merombak kabinetnya.

“Langkah-langkah ini diperlukan untuk memperkuat negara kita di berbagai bidang,” lanjut Zelensky.

Zelensky pun mengucapkan terima kasih atas perilaku para menteri yang mengundurkan diri dari kabinetnya.

“Beberapa dari mereka bahkan menjadi menteri kami selama lima tahun,” kata Zelensky saat mengucapkan terima kasih atas rencana mendatang.

Terkait kekosongan beberapa posisi menteri kabinet di Ukraina, Zelensky dan sekutu politiknya dikabarkan akan secepatnya mengisinya dengan beberapa nama baru.

David Orakamiya, anggota parlemen senior dari Partai Sluha Naradu, mengatakan posisi yang diajukan para menteri diperkirakan akan terisi sebelum kunjungan Zelenski ke AS pada bulan September.

Zelensky akan menyampaikan kabinetnya dan strategi barunya untuk mencapai “rencana win-win” secara langsung kepada Presiden AS Joe Biden sebagai sekutu utamanya.

Arakamia juga memahami bahwa banyak menteri yang mengundurkan diri akibat “penggerebekan” besar-besaran yang dilakukan pemerintah Ukraina pada musim gugur ini.

“Kami mengapresiasi hari pemberhentian menteri, dan fokus pada hari-hari berikutnya adalah rekrutmen (menteri) baru,” ujarnya.

Sejumlah pihak sudah memperkirakan beberapa nama calon menteri yang berpeluang mengisi kekosongan kabinet Ukraina. 

Diumumkan Tribunnews dari lembaga penyiaran publik Ukraina, Suspilne, nama Olha Stefanishyna menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dibicarakan untuk dipromosikan ke jabatan tersebut.

Suspilne berharap Stefanishina, yang sebelumnya memimpin upaya Kyiv untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO, dapat ditunjuk untuk mengisi kekosongan menteri.

Stefanishina sendiri bukanlah nama asing di kabinet Zelensky, karena ia sudah lama bekerja di Kementerian Kehakiman.

(Tribunnews.com/Bobby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *