Vladimir Putin: Respons Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober bukanlah respons perang, melainkan genosida
TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk perang Israel melawan Palestina di Jalur Gaza pada 6 Juni, dengan mengatakan, “Respon Israel terhadap serangan Hamas tidak seperti perang, tetapi genosida terhadap rakyat Gaza.”
Putin menyampaikan komentar tersebut pada pertemuan dengan Kantor Berita Dunia di Forum Ekonomi Internasional di St Petersburg. Sankt Peterburg.
Presiden Rusia juga mengkritik Amerika Serikat, pendukung utama genosida Israel di Gaza, karena menghalangi upaya untuk mengakhiri perang.
“Rusia selalu mendukung upaya gencatan senjata” di Palestina, “tetapi Amerika Serikat menghalangi keputusan ini,” kata Putin.
Presiden Rusia mengatakan, tidak seperti Amerika Serikat, “posisi Rusia terhadap Palestina konsisten dan tidak dapat diubah, dan masalah ini harus diselesaikan.”
Selain memasok senjata dalam jumlah besar kepada Israel, AS juga memveto beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB yang berupaya mengakhiri perang.
Dalam tujuh bulan, serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung telah menewaskan hampir 37.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Tanggapan Israel terhadap serangan 7 Oktober “Bukan seperti perang, tapi genosida,” kata Vladimir Putin.
Rusia telah mencoba mengakhiri perang Israel terhadap rakyat Gaza melalui saluran diplomatik di Dewan Keamanan PBB, namun berbagai veto AS menghalangi upaya Rusia.
Mengenai peran global Amerika Serikat dan Tiongkok, program energi nuklir Iran dan perang di Ukraina, Putin menjelaskan,
“Amerika Serikat menabung sejumlah besar uang untuk mempertahankan peran dominannya dengan mendukung basis militernya, namun hal ini bertentangan dengan kepentingan rakyat Amerika.”
Presiden Rusia menilai bahwa “kepemimpinan Amerika saat ini berusaha mempertahankan peran dominannya, namun hal ini pasti akan gagal.”
Mengenai program energi nuklir Iran, Putin mengumumkan bahwa “Iran telah menerapkan segala sesuatu yang diwajibkan dalam perjanjian nuklir, namun Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian ini.”
Dia menambahkan bahwa Rusia “terus bekerja sama dengan Iran dalam teknologi maju meskipun ada sanksi”.
Mengenai Tiongkok, Putin mengatakan bahwa “model ekonomi Tiongkok lebih penting daripada apa yang mereka lakukan di Eropa” dan bahwa Eropa tidak boleh “menghalangi hubungan ekonomi dengan Tiongkok”.
(Sumber: Buaian)