TRIBUNNEWS.COM – Kemenangan telak Donald Trump pada pemilu presiden AS pekan lalu membawa sederet kekecewaan, terutama bagi pendukung Partai Demokrat dan Kamala Harris.
Karena kemenangan ini, banyak aktivis feminis yang mengakui bahwa mereka mengkhawatirkan masa depan mereka karena kekhawatiran yang meluas bahwa Donald Trump akan mengakhiri hak aborsi bagi perempuan.
Kekhawatiran tersebut juga didasarkan pada rekam jejak calon presiden dari Partai Republik yang mendukung larangan aborsi.
Untuk mengungkapkan kekesalannya, beberapa aktivis feminis di AS memulai tren negatif di jaringan media sosial TikTok.
Trennya adalah membuat video yang menunjukkan bagaimana mereka meracuni minuman orang-orang yang tidak sependapat dengan aborsi.
Seperti yang diungkap New York Post, aksi viral ini dilakukan sebagai respons terhadap tren misoginis “Tubuh Anda, Pilihan Saya”.
Tren “Tubuhmu, pilihanku” menjadi viral di TikTok tepat setelah beberapa pendukung aborsi mengumumkan kemenangan Trump.
Mengikuti tren ini, beberapa pendukung aborsi laki-laki mengirimkan pesan ke perempuan secara acak secara online, mengancam bahwa keputusan mengenai tubuh mereka bukan lagi milik mereka.
Video-video yang bersifat satir dan cepat menyebar di X (sebelumnya TikTok) atau TikTok ini kemudian dikenal dengan gerakan MATGA. Apa yang dimaksud dengan gerakan MATGA?
Gerakan “MATGA” merupakan singkatan dari “Make Aqua Tofana Great Again”.
Tren “MATGA” ini juga menyindir atau mengkritik slogan populer tim kampanye Donald Trump, yaitu “Make America Great Again” (MAGA).
Aqua Tofana mengacu pada racun terkenal abad ke-17 yang ditemukan oleh ahli racun profesional Giulia Tofana.
Wanita asal Italia ini menjual Aqua Tofana, racun yang diduga dibuat oleh ibunya, kepada wanita yang ingin membunuh suaminya karena kekerasan dalam rumah tangga.
Racun ini dikatakan telah membunuh lebih dari 600 orang sebelum menyerang Tofana.
Racun Aqua Tofana mengandung bahan berbahaya seperti belladonna dan arsenik.
Aqua Tofana sendiri merupakan racun yang sering digunakan pada abad ke-17 karena tidak memiliki rasa sehingga sulit dideteksi jika tercampur dengan minuman.
Pada zaman itu, racun ini konon sering disimpan dalam botol kosmetik agar tidak terdeteksi oleh suami. Konten Video MATGA Tren MATGA Kamala Harris Meracuni Pendukung Donald Trump Atas Dugaan Mendukung Larangan Aborsi (X/ImMeme0)
Dalam video viral MATGA yang populer, beberapa wanita terlihat menambahkan bahan yang tidak diketahui ke dalam secangkir teh atau minuman lain sambil tersenyum.
Beberapa video lain menunjukkan perempuan mempromosikan cincin beracun yang bisa dikenakan di jari.
Hal ini mereka lakukan sebagai protes satir terhadap aktivis pro-aborsi.
Tren ini juga dikritik oleh beberapa partai politik, bahkan para pendukung hak-hak perempuan sendiri.
Dalam video MATGA yang diunggah di TikTok, sejumlah perempuan lain melontarkan keberatan keras terhadap pengunggah tren tersebut.
Beberapa netizen mengingatkan aktivis perempuan yang terlibat dalam “MATGA” untuk mempertimbangkan kembali implikasi dari postingan mereka yang merekomendasikan meracuni orang.
Ditambah lagi, abad ke-16 sangat berbeda dengan kemajuan deteksi racun pada tahun 2024,” kata salah satu komentator yang memprotes tren MATGA.
(Tribunnews.com/Bobby)